RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Komisi III DPR RI meminta pihak Kepolisian bersikap profesional dalam menangani kasus penembakan anak Bupati Majalengka Karna Sobahi, Irfan Nur Alam. Komisi III tidak ingin ada anggapan bahwa hukum Indonesia tumpul ke orang-orang yang berkuasa.
"Saya menilai ini adalah saatnya bagi institusi kepolisian untuk menunjukkan ke masyarakat bahwa dalam hal penegakan hukum, polisi bersikap profesional dan tidak tebang pilih. Jangan sampai muncul anggapan bahwa hukum kita tumpul ke atas, tajam ke bawah," kata Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni kepada wartawan, Kamis (14/11/2019).
Irfan Nur Alam diketahui dilaporkan seorang kontraktor bernama Panji Pamungkasandi gegara menembak saat ditagih utang. Tembakan pistol Irfan mengenai telapak tangan Panji dan satu rekan Irfan bernama Handoyo.
Sahroni meminta pihak kepolisian menindaklanjuti secara cepat laporan perihal insiden penembakan yang dilakukan Irfan. Dia menekankan, jangan karena Irfan anak bupati penanganan kasusnya menjadi berlarut-larut.
"Jangan sampai karena yang bersangkutan ini anaknya tokoh tertentu, jadi muncul pandangan di masyarakat bahwa proses penindakannya bertele-tele. Mau anak siapapun di Republik ini, kalau melanggar hukum, ya polisi harus berani proses," tegasnya.
Politikus Partai NasDem itu menekankan kembali bahwa pihak Kepolisian harus menindak Irfan jika memang ditemukan unsur pidana. Sahroni juga menyarankan agar polisi memberikan keterangan yang jelas ke publik," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Polres Majalengka hingga kini belum menetapkan Irfan sebagai tersangka. Padahal, mengenai kasus penembakan yang terjadi pada Minggu (10/11) itu sudah masuk penyidikan.
"Belum (ada tersangka), masih berproses," ucap Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP M Wafdan Mutaqqin saat dihubungi, Rabu (13/11).
Irfan terlibat kasus penembakan terhadap Panji Pamungkasandi, salah seorang mediator pengurusan izin proyek pembangunan SPBU. Saat mengambil jasa imbalan atau utang, tepatnya di Ruko Hana Sakura, Jalan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Panji mendapat tembakan di bagian tangan kirinya, yang berasal dari pistol yang diletuskan oleh Irfan.
Selepas kejadian, Panji bergegas ke rumah sakit dan melapor ke Polres Majalengka. Namun hingga kini polisi menyebut kasus masih dalam penyelidikan dan belum ada penetapan tersangka.