RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menegaskan bahwa partainya memilih jalur oposisi bukan sebab kebencian apalagi permusuhan. Sohibul mengungkapkan ada tiga alasan PKS menjadi oposisi pemerintahan Joko Widodo.
"Pertama adalah soal kepantasan demokrasi. Masak demokrasi gak ada checks and balances, kalau semua partai ingin di pemerintahanan silakan, biar PKS yang berada di luar pemerintah," ujarnya dalam Rakorwil Pemenangan Pilkada 2020 yang ditaja DPW PKS Provinsi Riau, Sabtu (2/11/2019) kemarin di Hotel Pangeran Pekanbaru.
Menurut Sohibul, sikap PKS ini untuk menyelamatkan muka Indonesia dan pemerintah Indonesia di dunia internasional yang mana Indonesia dikenal sebagai negara yang menganut sistem demokrasi.
"Apa kata dunia kalau semua ada di pemerintahan, negara demokasi jadi tidak ada penyeimbang," sambungnya.
Alasan kedua, lanjut dia, PKS ingin memberikan pendidikan politik demokrasi kepada masyarakat bahwa dalam sistem pemilihan yang demokratis pihak yang kalah seyogyanya mempersilakan kubu yang menang untuk mengatur pemerintahan satu periode mendatang.
"Dan yang kalah tentu berjuang kembali lima tahun, mudah-mudahan lima tahun akan datang kita menang. Itulah sirkulasi kekuasaaan di alam demokrasi, tidak apa-apa lima tahun ini tidak berkuasa, sebelumnya juga PKS lima tahun tidak berkuasa enggak bubar, malah PKS kemudian mengalami kenaikan, insya Allah lima tahun akan datang PKS siap berada di luar pemerintah, itu adalah ruh konsistensi PKS," beber Sohibul disambut tepuk tangan hadirin.
Kendati PKS tidak berada di lingkar kekuasaan, Sohibul menyebutkan partainya akan tetap menjalin silaturahmi dengan semua parpol baik yang di luar maupun yang di dalam pemerintahan.
Reporter: Rico Mardianto