RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Penggunaan filter pada rokok selama ini diklaim bisa membantu mengurangi racun yang masuk ke tubuh ketika mengisapnya. Namun sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa sesungguhnya filter rokok sama sekali tak berguna.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap kegunaan (atau ketidakgunaan) dari filter pada rokok ini. Ternyata selama ini walau disebut bisa membuat rokok lebih aman, namun hal tersebut sesungguhnya salah.
Lebih jauh, keberadaan filter rokok ini ternyata tak berguna dan malah meningkatkan risiko rokok. Pasalnya, perokok bakal mengisap lebih kuat serta tidak menghilangkan racun berbahaya.
Dilansir dari NY Post, penelitian ini dilakukan oleh London School of Hygiene and Tropical Medicine bersama San Diego State University. Temuan ini telah dipublikasikan pada British Medical Journal.
Filter Sama Sekali Tak Bermanfaat
"Filter pertama kali muncul pada tahun 1950-an ketika industri tembakau menyebutnya sebagai cara menjadikan rokok aman dengan menyerap sejumlah kandungan tar yang disebut berdampak pada kanker paru-paru," terang Thomas Novotny dari San Diego State University.
"Walau begitu kita tahu bahwa alasan keamanan ini hanyalah mitos, salah satu dari banyak lainnya yang dibuat oleh industri tembakau untuk menjual rokok," sambungnya.
Pada penelitian terbaru ini terungkap bahwa penggunaan filter hanya sebuah tipuan marketing. Sesungguhnya filter ini malah bisa menimbulkan dampak yang berbahaya.
Filter rokok merupakan salah satu limbah plastik dan juga sampah yang paling banyak dibuang sembarangan di dunia. Filter ini biasanya dibuat dari jenis plastik bernama selulosa asetat yang tidak mudah diurai tanah.
"Walau filter selulosa asetat merupakan sampah yang dibuang sembarangan yang paling banyak dikumpulkan secara global, industri telah sangat berhasil menghalau kemarahan publik terkait sampah plastik," tulis tim penelitian tersebut.**