RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan angkat bicara menanggapi pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi yang menyatakan dirinya bukan menteri agama Islam melainkan menteri semua agama di Republik Indonesia. Menurut dia pernyataan itu seharusnya tidak perlu diucapkan karena hanya akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Hal itu Zulkifli Hasan katakan saat menghadiri acara rakor dan orientasi anggota DPRD PAN se-Provinsi Riau, Sabtu (26/10/2019) malam kemarin di Hotel Aryaduta Pekanbaru.
"Itu pernyataan yang tidak perlu diucapkan karena itu akan menimbulkan perlawanan," kata Ketua Umum PAN ini.
Tak hanya itu, Zulhas juga menyinggung pernyataan seorang pejabat yang mengatakan akan menertibkan masjid-masjid yang terindikasi radikal. Menurut dia itu suatu pernyataan yang tidak produktif.
"Beberapa hari ini kita menyaksikan pejabat mengatakan akan menertibkan masjid-masjid yang radikal. Itu menyakitkan hati kita. Itu pernyataan yang tidak penting, tidak perlu, bahkan membuat orang jadi bertambah keras. Kalau memang ada yang radikal proses hukum," kata dia.
Menurut Zulhasan, pejabat publik seharusnya menjaga ucapan dari kata-kata yang menyinggung perasaan orang banyak. Dia bilang ada sejumlah pejabat negara terkadang mengeluarkan pernyataan yang tidak membuat suasana menjadi sejuk.
"Ada lagi yang mengatakan agama Islam yang radikal akan ditertibkan. Padahal kita tahu Indonesia tidak hanya Islam. Ada Islam, Katolik, Protestan, dan lain-lain. Yang beragama dengan keras itu ada, tidak hanya Islam, yang radikal fanatik itu ada di seluruh dunia," ujar dia.
Pada kesampatan itu, Zulhasan juga mengaku baru-baru ini telah berkunjung ke sejumlah ormas Islam, seperti Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Tarbiyah, dan lain-lain. Dia mengatakan sudah saatnya ormas Islam bersatu mengonsolidasikan ormasnya masing-masing.
"Tidak saatnya lagi bersikap keras seperti kemarin. Itu akan merugikan kita sendiri. Jangan terpancing," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan bahwa dirinya bukanlah menteri yang hanya mengurusi agama Islam, tetapi menteri semua agama yang diakui di Indonesia.
"Saya kan bukan menteri agama Islam, saya menteri agama Republik Indonesia yang di dalamnya ada lima agama," kata dia di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Reporter: Rico Mardianto