RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Kondisi di calon ibu kota baru RI, Penajam Paser Utara, mulai kondusif pascakerusuhan Rabu lalu, (16/10/2019). Berdasarkan pantauan CNNIndonesia, sebanyak 166 warga korban kerusuhan masih mengungsi di dua lokasi.
Sebanyak 81 orang berada di posko pengungsian Gedung PKK hingga Jumat (18/10/2019). Sedangkan 85 orang lainnya mengungsi di rumah kerabat.
Koordinator Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Indiri Amanda mengatakan warga yang mengungsi ke posko pengungsi merupakan warga yang rumahnya terbakar.
Mereka adalah warga yang ada di gang Buaya dan gang Komar kelurahan Penajam.
"Sebanyak 81 jiwa masih berada di posko pengungsi. Mereka ada 23 kepala keluarga," kata Indiri kepada CNNIndonesia saat ditemui di posko pengungsi.
"Ada 21 kepala keluarga dengan 85 jiwa yang memilih mengungsi di tempat keluarga," katanya.
Lebih lanjut Indiri mengatakan mereka yang rumahnya tidak terbakar 80 persen sudah kembali kerumah.
Ia mengatakan warga di sekitar kejadian banyak yang mengungsi karena takut terkena dampak kerusuhan.
"Apalagi banyak isu-isu yang tidak jelas kebenarannya," tambahnya.
"Saat kejadian kerusuhan ada yang mengungsi ke tempat keluarga dan bahkan ada 20 orang yang sempat mengungsi di kapal klotok," ujar Indiri.
Lihat juga: Pemerintah Tunjuk Mckinsey Garap Rencana Induk Ibu Kota Baru
Kepala Sub Bidang Kedaruratan (BPBD) Penajam Paser Utara Samudri mengatakan kerugian material ada 105 rumah yang terbakar, satu gedung Madrasah Ibtidaiyah, sebuah mobil Avanza, dua mobil pick up, dan empat sepeda motor.
"Terdapat 10 kios dan satu loket pembayaran pelabuhan kapal klotok juga terbakar," ujar Samudri.
"Saat ini pemerintah kabupaten sedang menghitung berapa kerugian material akibat peristiwa kemarin," pungkas Samudri.**