RIAUMANDIRI.ID - Pemerintah Mesir menyambut baik penemuan lebih dari 20 peti mati kuno atau sarkofagus oleh sekelompok arkeolog selama beberapa tahun terakhir.
Mesir menuturkan puluhan peti kuno itu merupakan "salah satu penemuan terbesar dan paling penting". Peti-peti mati itu ditemukan di Assasif, sebuah area pekuburan atau necropolis di tepi barat Sungai Nil.
Melalui kicauan di Twitter, Kementerian Arkeologi Mesir mengatakan peti mati itu utuh dan disegel. Kumpulan sarkofagus itu terkubur dalam keadaan ditumpuk menjadi dua tingkatan, di mana ukiran asli wajah tangan pada peti masih terlihat jelas.
Dikutip The Washington Post, pejabat Mesir belum menjelaskan asal zaman peti-peti itu. Namun, lokasi penemuan sarkofagus tersebut berada di bekas wilayah kota kuno Thebes berdiri.
Thebes merupakan ibu kota kerajaan kuno Mesir. Bangunan-bangunan sejarah peninggalan Kerajaan Mesir kuno bisa dilacak hingga dinasti ke-11, yang berlangsung antara 2081-1939 Sebelum Masehi.
Mesir memang tengah gencar melakukan pencarian arkeologi barang-barang purbakala, termasuk di Valley of the Kings yang menjadi situs pemakanan utama para Raja Mesir dari dinasti ke-18-20.
Misi arkeologis telah berlangsung di Valley of the Kings sejak Desember 2017 lalu.
Pekan lalu, Kementerian Arkeologi Mesir mengumumkan bahwa sekelompok arkeolog juga telah menemukan 30 bengkel yang dahulu digunakan untuk membuat furnitur dan keperluan pemakaman raja-raja di wilayah tersebut.
Para peneliti juga menemukan tempat pembakaran untuk memproduksi tembikar dan logam. Tempat-tempat tersebut disebut berasal dari tahun 1539 hingga 1292 Sebelum Masehi.
Kementerian Arkeologi Mesir juga menuturkan pihaknya tengah mencari makam Ratu Nefertiti dan putrinya yang merupakan istri Raja Tutankhamen.
Para peneliti arkeolog juga sedang mencari situs pemakaman tiga Raja Mesir besar yakni Ramses VIII, Raja Thutmose II, dan Raja Amenhotep di Lembah Queens.