PARIS (HR)-Untuk kesekian kalinya, kecelakaan dalam penerbangan komersil kembali berulang. Kali ini, nasib naas dialami pesawat Airbus A320 milik maskapai penerbangan Germanwings. Pesawat itu terjatuh Selasa (24/3) di wilayah Selatan Prancis. Sebanyak 148 orang penumpang dan awak pesawat, tewas dalam musibah itu.
Sebelum terjatuh, pesawat itu baru lepas landas dari Kota Barcelona, Spanyol, menuju Kota Duesseldorf, Jerman. Pesawat diketahui jatuh di Barcelonnette di kawasan pegunungan Alpen, Perancis. Sejumlah sumber mengatakan, pesawat itu mengeluarkan panggilan darurat pada pukul 10.47 waktu setempat atau sekitar 17.47 WIB.
Sejauh ini, penyebab pasti terjatuhnya pesawat belum bisa dipastikan. Namun data menunjukkan, pesawat sempat menukik turun hingga 14 ribu kaki atau sekitar 4.200 meter hanya dalam waktu 6 menit.
Situs pelacakan penerbangan online, seperti dilansir CNN, menunjukkan, pesawat itu awalnya terbang pada ketinggian normal, yakni 38 ribu kaki. Namun sekitar enam menit kemudian, pesawat menukik ke bawah hingga mencapai ketinggian hanya 24 ribu kaki. Ini berarti pesawat turun tajam hingga 14 ribu kaki hanya dalam beberapa menit saja.
Dari rekaman radar penerbangan Flightradar24, diketahui pesawat itu mulai terbang sekitar pukul 08.53 UTC atau 15.53 WIB, Selasa (24/3/2015). Lalu, pesawat asal Jerman itu menghilang dari radar sekitar pukul 09.41 UTC atau 16.41 WIB.
Musibah itu langsung mendapat tanggapan dari Presiden Perancis Francois Hollande. Ia mengatakan, besar kemungkinan semua penumpang dan awak pesawat tewas dalam musibah itu.
"Kemungkinan besar, tak ada penumpang pesawat yang selamat," ujar Hollande.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengatakan, puing-puing pesawat milik maskapai Germanwings itu sudah ditemukan, dan dirinya kini menuju ke lokasi kecelakaan.
Maskapai Germanwings merupakan maskapai penerbangan murah yang dikelola Lufthansa dan berbasis di kota Koln, Jerman. Saat ini, Germanwings memiliki 81 pesawat terbang, yaitu 42 Airbus A319-100, 17 Airbus A320-200, dan Bombardier CRJ900 sebanyak 21 unit.
Pesawat yang jatuh ini dikabarkan telah berusia 24 tahun dan sudah bertugas dalam kelompok usaha Lufthansa sejak 1991.
Ungkapan duka cita juga datang dari Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy. Dituturkannya, sebanyak 45 orang warga Spanyol turut menjadi korban dalam musibah penerbangan itu. Ia juga berjanji akan mengerahkan segala upaya untuk membantu proses evakuasi pesawat tersebut.
"Kami akan membantu segalanya dalam membantu keluarga korban," ujar Mariano Rajoy dalam akun twitternya, Rabu waktu setempat.
Mariano mengatakan, pihaknya sangat terkejut mendengar adanya kecelakaan ini. Dia meminta agar keluarga korban tetap tabah dan menunggu informasi lanjutan.
"Saya sangat terkejut dan berjanji akan mengerahkan segala upaya untuk membantu tragedi ini," ujarnya.
Telusuri WNI
Sementara itu, KBRI Berlin masih akan memonitor untuk memastikan, apakah ada WNI yang ikut menjadi korban dalam musibah itu.
"Saat ini kami masih monitor dengan pihak Germanwings mengenai kemungkinan ada atau tidaknya WNI yang menjadi korban," ujar Sekretaris II KBRI Berlin, Fatta Hardiwinangun.
Dia mengatakan pihaknya juga masih mencoba berkomunikasi dengan KJRI Frankfurt dan juga pihak maskapai. Diketahui pesawat tersebut mengangkut 142 penumpang dan tidak ada yang selamat.
"Kita sedang berkoordinasi," ujarnya.
48 Menit
Dari data Flightradar24, pesawat Germanwings sempat terbang selama 48 menit sebelum jatuh. Berdasakarn rekaman radar penerbangan, diketahui pesawat itu mulai terbang sekitar pukul 08.53 UTC atau 15.53 WIB, Selasa (24/3). Lalu, pesawat asal Jerman itu menghilang dari radar sekitar pukul 09.41 UTC atau 16.41 WIB.
Pengamat penerbangan CNN, Mary Schiavo menyebut, menukiknya pesawat ini mengindikasikan pesawat tidak dalam kondisi stall atau mati mesin di udara dan jatuh. Schiavo menganalisis, pilot pesawat masih sempat mengendalikan pesawat sebelum akhirnya pesawat benar-benar jatuh.
Sebelumnya dilaporkan, pesawat sempat memberikan sinyal darurat sebelum jatuh. Juru bicara otoritas penerbangan Prancis mengatakan, pesawat jatuh di dekat kota Barcelonnette, sekitar 100 kilometer sebelah utara kota Nice, French Riviera.
Lokasi itu disebut otoritas Prancis sebagai wilayah yang terpencil dan susah diakses, kecuali dengan helikopter. (bbs, kom, dtc, ral, sis)