PEKANBARU (HR)-Anggota DPRD Kota Pekanbaru, menilai razia yang pernah dilakukan Satpol PP Kota Pekanbaru terhadap anak punk sia-sia, karena setelah diamankan dan didata, para anak punk dilepas lagi tanpa ada proses berkelanjutan.
"Ini memang menjadi perhatian, di kota-kota besar apa lagi ibu kota pasti ada. Tergantung pada daerah bagaimana menanggulangi masalah gepeng. Kalau didata kemudian dilepas, tidak efektif," kata Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zainal Arifin, baru-baru ini.
Dikatakan Ketua Fraksi Gerindra ini, Satuan Kerja (Satker) terkait diminta untuk menindaklanjuti hasil tangkapan, seperti anak punk dan juga pengemis. "Seharusnya begitu ditangkap, anak punk ini betul-betul dibina. Kemudian ada tempat untuk menampung mereka. Koordinasi harus ada antara dinas terkait," sebutnya.
Disinggung terkait dana yang dikeluarkan untuk operasi razia anak punk dan pengemis, Zainal meminta Satker terkait untuk lebih memaksimalkan dana yang telah dikeluarkan. "Yang namanya kegiatan tentu ada anggaran. Efektifkan anggaran yang digunakan untuk menangani anak punk ini," ujarnya.
Sementara Kepala Badan Satpol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian, mengakui, setiap kali dilakukan razia ada anak punk yang sudah diamankan berkali-kali. Dijelaskannya, dalam proses penanganan, setelah anak punk ini didata, meraka akan diserahkan ke Dinas Sosial untuk ditindaklanjuti.
Zulfahmi meminta kepada Dinas Sosial untuk memberdayakan anak punk ini. Sementara kalau ada yang berasal dari luar kota dipulungkan ke daerah asalnya.***