RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau kembali menggelar unjuk rasa mengecam sikap Rektor Akhmad Mujahidin yang dianggap otoriter. Dalam orasinya mahasiswa meminta agar Rektor tidak ikut campur dalam pemilihan ketua organisasi mahasiswa melalui tim ad hoc bentukan Rektor.
Di mana sebelumnya Rektor telah memilih ketua dewan mahasiwa dan senat mahasiswa tingkat fakultas dan universitas dan UKK/UKM melalui tima ad hoc. Kali ini Rektor kembali memilih ketua himpunan mahasiswa jurusan secara ad hoc.
Tindakan Rektor tersebut dinilai melanggar SK Dirjen Pendis Nomor 4961 Tahun 2006 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa organisasi mahasiswa bersifat otonom dan bertanggung jawab terhadap anggotanya sesuai AD/ART.
Aksi mahasiswa dilakukan dengan memblokade gedung belajar sehingga proses perkuliahan terhenti dan ratusan mahasiswa turun ke lapangan mengecam kebijakan Rektor.
Tak hanya itu, mahasiswa membakar ban bekas di halaman gedung belajar sambil menyanyikan mars mahasiswa dan orasi secara bergantian. Selain itu, mahasiswa mengecam di masa kepemimpinan Akhmad Mujahidin aparat dan intel bebas masuk kampus mengawasi gerak mahasiswa.
“UIN Suska sedang tidak baik-baik saja kawan-kawan. Apakah kita akan terus diam? Fakultas kita sedang dikangkangi haknya,” teriak orator dalam aksi tersebut.
Wakil Dekan 2 Fakultas Syariah dan Hukum Wahidin akhirnya menemui mahasiswa. Dia mengatakan pimpinan fakultas hanya menjalankan apa yang diperintahkan oleh Rektor. Dia berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada Rektor.
"Nanti akan kami sampaikan hasil pertemuan dengan Rektor,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum M Rizky mengatakan pememilih ketua HMJ secara ad hoc telah mengangkangi demokrasi yang selama ini ada di UIN Suska Riau sebelum Akhmad Mujahidin menjabat.
"Tuntutan yang kami sampaikan adalah agar nama-nama yang sudah ditetapkan bukan secara demokrasi itu ditarik segala berkasnya. Karena bukan dipilih oleh mahasiswa masing-masing jurusan," ujar dia.
Rizky mengatakan apabila Rektor tidak memenuhi tuntutan mahasiswa maka mahasiswa akan melakukan aksi lanjutan. Penolakan terhadap kebijakan Rektor juga dilakukan HMJ lainnya di UIN Suska Riau.
Reporter: Rico Mardianto