RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Dinas Ekonomi Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, mengakui bahwa ada kesalahan dari Pertamina, yang tidak mensosialisasikan pembatasan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk wilayah Riau, jenis solar dan premium.
Kepala Dinas ESDM Indra, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya berharap Pertamina bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait penyaluran BBM. Sebab, untuk wilayah Riau masih banyak berharap dari solar dan premium.
“Terkait kelangkaan solar dan premium itu, sebenarnya ada kesalahan dan kekurangan dari kawan-kawan Pertamina tidak mensosialisasikan. Nah dari tahun lalu, sebetulnya bisa dibandingkan juga dengan Provinsi Sumbar yang saat ini tidak ada lagi premium, yang ada pertalite dan lainnya. Jadi karena kita penghasil, makanya mereka masih memberi,” jelas Indra, saat dihubungi, Jumat (4/10/2019).
Dijelaskan Indra, untuk jenis premium yang oktannya masih tinggi membuat pemerintah masih merugi. Sehingga BBM jenis premium dan solar akan mulai digantikan dengan oktan yang lebih rendah. Dan Riau termasuk salah satu daerah yang akan dikurangi premium dan solar.
“Untuk itulah kita minta Pertamina mensosialisasikannya. Untuk se-Indonesia sebenarnya kita di Riau masih dilebihkan oleh Pertamina penyalurannya,” ungkap Indra.
Ketika disinggung mengenai penyaluran premium dan solar, Indra menjelaskan tidak ada kelebihan kuota dan penyaluran. Namun perlu ada penambahan kuota menjelang akhir tahun. Dimana setiap tahunnya selalu diminta penambahan kuota untuk Riau.
“Kuotanya kan 600-an, cuma menjelang akhir tahun takutnya kan nanti kurang. Tentu kawan-kawan dari Pertamina sudah kita sampaikan, melalui rapat bersama Sekda. Nah di situlah Insya Allah mereka akan menambah kuota kita,” tegas Indra.
“Penambahan kuota itu butuh dukungan kita, nah kita sudah menyurati. Tapi Insya Allah minyak itu tetap ada. Cuma sengaja krannya agak ditekan sedikit. Dan akan beralih ke pertalite dan jenis lainnya.
Reporter: Nurmadi