RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution mengatakan, keberadaan koperasi dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pemerataan pendapatan masyarakat.
Menurut dia, dengan semakin berkembangnya koperasi, maka tingkat kesenjangan atau ketimpangan ekonomi dapat dikurangi.
Hal itu dia sampikan pada peringatan Hari Koperasi ke-72 dengan tema "Reformasi Total Koperasi di Era Industri 4.0" yang dilaksanakan Dewan Koperasi Wilayah Riau di sebuah hotel di Pekanbaru, Kamis (3/10/2019).
"Saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para pengurus, pengawas, dan seluruh anggota Koperasi yang telah melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengelola Koperasi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan juga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya," kata Edy Natar.
Dia juga menyebut, peranan koperasi dan UMKM saat ini sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam memenuhi keperluan hidup sehari-hari. Menurut Edy, peningkatan kualitas kelembagaan koperasi telah mendorong terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik dalam perekonomian masyarakat.
"Oleh karena itu maka selayaknya seluruh stakeholder terkait menjaga terus komitmennya untuk senantiasa melakukan pembinaan secara terintegrasi baik kelembagaan koperasi maupun usaha koperasi karena dalam beberapa hal masih ada yang harus dilakukan pembenahan. Sejalan dengan itu maka kiranya perlu dilakukan komunikasi dan koordinasi yang lebih intens terhadap program yang akan dijalankan agar proses perubahan atau kebangkitan Koperasi berjalan semakin baik dan memenuhi harapan semua pihak," terang dia.
Selain itu, Edy mengatakan dalam meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM, diperlukan berbagai terobosan dan kebijakan agar mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar dan naik kelas.
Edy menjelaskan terobosan kebijakan tersebut di antaranya, pertama meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai pendidikan dan pelatihan. Selanjutnya menungkatkan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan dengan mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Lalu peningkatan nilai tambah produk, pengembangan jangkauan pemasaran dengan menggunakan IT seperti e-commerce, penguatan lembaga usaha melalui koperasi atau lembaga yang berbada hukum, dan peningkatan kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha sepeti izin usaha terintegrasi.
Edy mengajak pihak-pihak terkait saling bersinergi mengembangkan koperasi, mengingat masih banyak koperasi yang tidak aktif. Dari data per 31 september 2018, koperasi di Riau terdatat sebanyak 4.942 unit sedangkan yang aktif sebanyak 2.725 unit.
"Dari jumlah yang aktif tersebut, yang melaksanakan RAT sebanyak 1.141 dengan perolehan SHU sebanyak Rp149,5 miliar. Jumlah ini cukup besar bila difungsikan secara maksimal. Selain itu di Provinsi Riau terdapat koperasi berskala besar, yakni BMT Ijtihad Kota Pekanbaru, Koperasi Unit Desa Langgeng Kuansing, Koperasi Sawit Jaya Kampar, Koperasi Minyak Caltex di Pekanbaru. Mudah-mudahan koperasi lain menyusul. Dan yang terpenting mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Dewan Koperasi Provinsi Riau Erizal Muluk mengatakan, melalui peringatan Hari Koperasi ini, diharapkan mampu menumbuhkembangkan Koperasi lebih mandiri, kuat dan berdaya saing.
ASelain itu jufa dapat berperan besar terhadap ekonomi nasional seiring dengan melesatnya teknologi, sesuai tema peringan Koperasi tahun ini yaitu Reformasi Total Koperasi di Era Industri 4.0. Dan pembangunan yang kita lakukann memiliki tujuann nasional dengan semangat pemerataan untuk memenuhi kebutuhan rakyat, sebutnya.
Reporter: Rico Mardianto