RIAUMANDIRI.CO, BANDUNG- Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menjadi tempat evakuasi mahasiswa korban bentrokan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (30/9/2019).
Berdasarkan data yang terpampang di papan pengumuman hingga pukul 19.10 WIB, terdapat 186 mahasiswa berbagai kampus yang terluka dan mendapatkan perawatan di Aula Unisba.
Dari jumlah tersebut, 14 di antaranya telah dirujuk ke beberapa rumah sakit. Antara lain RS Sariningsih, RS Halmahera dan RS Borromeus.
Lihat juga: Ingin Unjuk Rasa, 7 Pelajar Positif Narkoba Ditangkap Polisi
Mereka yang terluka mendapatkan pertolongan medis dari tim Korps Sukarela (KSR) Unisba, PMI, dan Dinas Kesehatan Provinsi.
Petugas kesehatan dari Unisba menyebutkan rata-rata mahasiswa yang harus mendapat perawatan kerena mengalami sesak napas, mata perih, dan luka-luka setelah terlibat bentrokan dengan petugas kepolisian di depan Gedung DPRD Jawa Barat.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih melayani mahasiswa yang terluka. Arus lalu lintas di Jalan Tamansari pun terpantau cukup sibuk dengan kendaraan yang mengevakuasi demonstran yang terluka.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat kembali diwarnai kericuhan. Polisi terpaksa membubarkan peserta aksi setelah diawali dengan pelemparan botol, batu hingga petasan.
Kericuhan tersebut terjadi sekitar pukul 17.20 WIB. Awalnya, ratusan massa dari Aliansi Masyarakat Menggugat (Alarm) menggelar orasi dengan tertib.
Mereka menuntut sejumlah hal berkaitan Rancangan Undang Undang (RUU) yang dianggap merugikan masyarakat hingga mengadili aparat keamanan yang bertindak represif.
Massa kemudian melemparkan botol. Menyusul kemudian batu hingga petasan. Polisi yang bersiaga akhirnya menembakkan meriam air dan melepaskan gas air mata hingga massa bubar.
Untuk mengendalikan massa, polisi mengerahkan meriam air yang disemprotkan ke arah massa. Aparat Brimob juga akhirnya maju untuk mendorong mundur massa yang mencoba merangsek masuk ke gedung.
Setelah itu polisi menembakkan gas air mata ke arah massa hingga massa berlarian menjauh dari kawasan Gedung DPRD.**