RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi di bidang pendidikan, Universitas Lancang Kuning dan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau, melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), Jumat (27/9/2019).
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Rektor Dr Hj Hasnati, SH, MH dengan Teguh Setiadi, Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Riau, di aula Gedung Rektorat lantai tiga. Turut hadir dalam acara ini, Wakil Rektor II Ermina Sari, STP, MSc, Wakil Rektor III Dr Eddi Asnawi.
Pantauan awak media, usai penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung lancar, kedua institusi langsung saling memberikan cenderamata.
Di awal sambutannya, Rektor Unilak menceritakan tentang perjalanan Unilak.
"Unilak telah berdiri sejak tahun 1982, diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi Riau. Saat ini telah ada 19 prodi S1, 16 prodi telah berakreditasi B, dua prodi akreditasi A, kemudian dua prodi Pascasarjana. Rata-rata yang kuliah dari Riau, dan juga provinsi tetangga. Di Unilak saat ini ada beberapa jenis beasiswa di antaranya beasiswa dari pusat, beasiswa dari Provinsi Riau, beasiswa aspirasi, beasiswa PPA, dan beasiswa dari Unilak," jelas Rektor.
"Pemberian beasiswa kepada mahasiswa di Unilak sangat selektif, dan dari keluarga yang membutuhkan, memiliki nilai akademik yang baik, dan bersungguh-sungguh," sebut Rektor seraya mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia.
Sementara itu, Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Riau, Teguh Setiadi, dalam sambutannya mengatakan, Unilak merupakan perguruan tinggi swasta (PTS) pertama yang mendapat program ini. Beasiswa BI akan memberikan manfaat yang sebaik-baiknya, dan mampu menciptakan SDM Indonesia yang unggul.
"Di Riau, beasiswa baru diberikan ke perguruan tinggi negeri (PTN), yaitu Unri dan UIN, serta untuk PTS baru Unilak yang pertama," kata Teguh.
Program beasiswa ini, jelasnya, tersebar di seluruh Indonesia dan kegiatan ini juga bagian dari sosialisasi atau memperkenalkan serta mendekatkan BI kepada mahasiswa dan masyarakat Riau.
"Harapan ke depannya dapat bisa lebih bekerjasama," ujar Teguh.
Selain itu, tambahnhya, BI membuka kesempatan kepada mahasiswa Unilak untuk magang.
"Silakan dikirimkan calon-calon mahasiswa magang, di Unilak ada kuota tertentu setiap tahun, bisa juga kerja sama yang lain tentang joint research," sebut Teguh.
Selain melakukan MoU, juga digelar kegiatan Bank Indonesia mengajar dalam bentuk kuliah umum. Dalam kuliah umum ini, pihak BI menyampaikan materi tentang sejarah uang rupiah, BI, tugas dan fungsi BI, serta mengenal uang palsu. Kemudian, di sesi terakhir dilanjutkan dengan tanya jawab.