RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar, Faisal Amir (21 tahun), kritis setelah mengalami luka serius saat berlari menghindari gas air mata. Ia harus menjalani operasi di bagian kepalanya karena mengalami pendarahan pada otaknya.
"Terakhir saya lihat kondisinya kata dokter dia pendarahan di otak," ujar Rahmat Ahadi, kakak kandung mahasiswa semester delapan itu, saat ditemui di RS Pelni, Jakarta Pusat, Rabu (25/9) dini hari.
Selain mengalami pendarahan di otak, Faisal juga mengalami retak tulang di bagian kepalanya. Di bagian badan, bahu kanan Faisal patah dan terdapat memar di bagian dada, tangan, hingga lengan kanannya.
Berdasarkan keterangan Rahmat, keluarga sudah mengetahui niat Faisal untuk turut ikut turun ke jalan bersama mahasiswa-mahasiswa lain. Pada aksi itu, Faisal bertugas menjaga rombongan mahasiswa perempuan dari Universitas Al-Azhar.
"Sekitar jam lima dia posisi di depan DPR. Dipukul mundur dari arah Slipi menuju ke arah Senayan. Tiba-tiba dia maju ke depan untuk buka jalan rombongan," kata Rahmat.
Setelah berhasil membuka jalan untuk rombongan itu, Faisal kembali ke arah Gedung DPR sekitar pukul 17.00 WIB. Tak lama berselang, situasi di depan Gedung DPR mulai kacau. Gas air mata mengepul di kerumunan para mahasiswa.
Kemudian, sekitar pukul 17.40 WIB, Faisal ditemukan dalam kondisi terluka. Kemudian, teman-teman Faisal datang dan membawanya ke RS Pelni dengan menggunakan mobil bak terbuka.
"Jam enaman sampai sini jam tujuh. Pas ditemui (Iman) itu sudah dievakuasi. Penyebab tidak ada yang tahu," tutur Rahmat.
Atas luka tersebut tindakan operasi dilakukan terhadap Faisal. Operasi mulai berlangsung sekitar pukul 21.00 WIB. Dokter sempat meminta transfusi darah karena Faisal kekurangan darah akibat luka yang dideritanya. Operasi masih berlangsung hingga pukul 01.00 WIB.**