RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) nyaris seluruhnya disebabkan oleh ulah manusia. Sementara itu, banyak dari lahan yang terbakar tersebut menjadi kebun.
"Saya mempunyai data, penyebab Karhutla adalah 99 persen ulah manusia, dan 80 persen lahan yang terbakar menjadi kebun," ucap Kepala BNPB Doni Monardo, dalam keterangan tertulis, Selasa (24/9/2019).
Hal itu disampaikan Doni Monardo saat memimpin langsung rapat koordinasi penanganan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, Senin (23/9/2019).
"Sisa api yang ada, mari kita padamkan bersama. Pemerintah pusat siap membantu dan mendukung upaya pemadaman," tutur Kepala BNPB.
Doni menyiapkan konsep jangka panjang agar masyarakat tidak mengalami lagi hal serupa di tahun mendatang. Kepala BNPB menawarkan mengubah perilaku masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan, dengan pengembangan pohon yang bersifat ekonomis.
“Contohnya kopi liberica, pohon pinang, nenas, lidah buaya, pisang barangan, enau, sayur mayur, ikan gabus, tanaman sagu, dan sebagainya,” katanya.
Doni menyebutkan, jenis tanaman ini dapat menjadi alternatif pilihan pohon untuk masyarakat tanpa harus membakar lahan.
Cara lain, lanjut dia, juga dapat dilakukan dengan membuat grup. “Bagi yang melanggarnya dikenakan sanksi sosial,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Fachrori Umar menyampaikan bencana kabut asap yang terjadi di Jambi telah dilakukan upaya pencegahannya. Mulai dari rapat kordinasi, apel siaga, sosialisai, pemantauan dan pengecekan di lapangan, serta pemadaman darat dan udara.
"Belum ada mekanisme membuka lahan tanpa cara membakar," ucapnya.
Sampai saat ini, kata dia, solusi pemerintah daerah adalah meningkatkan pengawasan, pembahasan lahan, buka kanal yang dibebankan kepada dunia usaha.
"Semoga tahun depan dan di tahun-tahun selanjutnya tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan lagi," katanya.**