RIAUMANDIRI.CO, BANGKINANG - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar menaja kegiatan pelayanan konseling keluarga berencana (KB), dalam bentuk pelatihan pemasangan dan pencabutan implant bagi bidan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kampar, Drs. H. Edi Afrizal di wisma Samudera Bangkinang, Senin (23/9/19). Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Panitia Putria SKM, PPTK (penanggungjawab kegiatan) Hj. Irma Suryani, STR.Keb dan pejabat dilingkup DPPKBP3A Kabupaten Kampar.
Ketua Panitia Putria SKM dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan kegiatan di antaranya, menambah pengetahuan dan wawasan bidan dalam pengembangan kompetensi tentang alat kontrasepsi (alkon) terutama implant, meningkatkan wawasan dan kemampuan serta pembelajaran kepada bidan di Kabupaten Kampar dalam pelayanan KB. Kemudian terwujudnya tenaga bidan yang terlatih dan memiliki sertifikat sehingga bisa memberikan pelayanan optimal kepada klien/akseptor KB.
Peserta pelatihan adalah bidan yang belum pernah mengikuti pelatihan sebanyak 15 orang dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar. Kegiatan pelaksanaan di wisma Samudera Bangkinang selama lima hari, 23-27 September 2019. Narasumber pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, RSUD Kabupaten Kampar, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Kampar dan DPPKBP3A Kabupaten Kampar.
Kemudian Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kampar Edi Afrizal saat membuka pelatihan ini menyampaikan bahwa DPPKBP3A Kabupaten Kampar melaksanakan kegiatan pelatihan ini salah satunya karena masih banyak angka kematian ibu hamil dan melahirkan dan masih banyak tenaga bidan yang belum mengikuti dan memiliki sertifikat dalam pelayanan pemasangan akat kontrasepsi terutama alkon implant.
Edi Afrizal mengharapkan dengan program pelatihan ini, bidan di Kabupaten Kampar bisa menjadi tenaga medis yang terampil dan memiliki wawasan dan pengetahuan tentang pemasangan dan pencabutan alkon khususnya implant. “Kegiatan ini juga hendaknya dapat menjadi motivasi kita semua,” ujar Edi.
Edi juga mengharapkan dengan diadakannya pelatihan ini ibu-ibu bidan lebih terampil dan dapat menjadi mitra kerja DPPKBP3A dalam melakukan pelayanan dan pemasangan alat kontrasepsi.
Dengan adanya tenaga bidan yang terampil diharapkan bisa mengurangi angka kematian ibu hamil dan menyusui. “Saya harapkan ibu-ibu bidan bisa lebih serius dan fokus dalam mengikuti pelatihan ini nantinya yang akan di ajarkan oleh tenaga profesional,” ujar Edi.
Reporter: Herman Jhoni