RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Dua gelombang aksi demonstrasi mahasiswa mengepung Kantor Gubernur Riau, Jumat (20/9/2019).
Mereka menuntut Gubernur Riau untuk menyelesaikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang menyebabkan kabut asap tebal. Bahkan akibat asap ini diduga telah menyebabkan seorang bayi meninggal dunia.
Aksi demo pertama mahasiswa di depan Kantor Gubernur Riau, dilakukan oleh ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri). Sementara di pintu samping Kantor Gubernur Riau, aksi dgelar ratusan mahasiswa Universitas Riau.
Dari orasi mahasiswa Umri, mereka menilai, pemerintah Riau telah gagal melaksanakan tugasnya mencegah karhutla. Termasuk janji Gubernur Riau Syamsuar, yang telah berjanji usai dilantik akan mencegah karhutla. Namun ternyata Gubernur hanya lebih banyak pencitraan.
“Pemerintah tidak mampu menyelesaikan karhutla, sudah disumpah janjinya tapi sesudah duduk lupa akan janjinya. Rakyat mati tak dipedulikan, laknat pemerintah Riau,” teriak mahaiswa dalam orasinya.
Selain itu mahasiswa juga meminta Gubernur Riau, tidak hanya menyampaikan foto-foto kunjungan ke lokasi kebakaran yang sudah terjadi. Kebakaran yang sudah terlanjur meluas tanpa ada pencegahan dari awal.
“Kami tidak butuh foto Gubernur di lapangan, stop pencitraan. Riau dibakar, pemerintah buta,” ujar mahasiswa.
Aksi gabungan mahasiswa Universitas Riau, dan mahasiswa Muhammadiyah saat ini berada di halaman Kantor Gubernur Riau. Ratusan mahasiswa ini masih berorasi sambil menunggu kehadiran Gubernur Riau Syamsuar.
Reporter: Nurmadi