RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pengamat Lingkungan dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Dr Elviriadi berpendapat Pemerintah Provinsi Riau seharusnya melakukan ekspos data yang komprehensif terkait kebakaran hutan dan lahan.
"Ekspos data pelaku karhutla harusnya lebih komprehensif, dalam artian data pihak-pihak yang melakukan kajian yang sama, seperi Jikalahari dan Walhi harus diadopsi supaya ada kesimpulan diagnosa yang komprehensif pula," kata dia kepada Riaumandiri.co, Kamis (19/9/2019).
Untuk itu, ujar dia, Pemprov Riau perlu berkolaborasi dengan lembaga swadaya masyarakat tersebut yang selama ini fokus pada permasalahan ini. Apalagi mereka juga memilik data yang valid berdasarkan kajian lapangan.
Menurut dia hal ini penting dilakukan sebab penanganan serta soslusi atas masalah ini tergantung keakuratan dalam mendiagnosa.
Namun, menurut Elviriadi Pemerintah Provinsi Riau selama ini dengan Satgas yang telah dibentuk belum ada merangkul atau berkoordinasi dengan lembaga swadaya masyarat tersebut.
"Tapi sejauh ini saya melihat belum ada ketemu Pemprov Riau dengan Jikalahari dan Walhi. Padahal kan NGO ini sama-sama turun ke lapangan melakukan investigasi, ada fotonya, ada koordinatnya, ada plang gambarnya, dan bukti-bukti temuan lahan terbakar. Data-data yang ada ini perlu disinkronkan karena kalau tidak sinkron penanganan ini nanti tidak tuntas," lanjut dia.
Selain itu, Elviriadi menuturkan yang tak kalah penting dalam penanganan masalah ini yaitu pemerintah harus mencari tahu siapa sebenarnya yang berada di belakang kejadian karhulta ini. Sebab menurutnya selama ini penegak hukum hanya menangkap pelaku perorangan sedangkan siapa yang menyuruh membakar lahan tidak diusut.
"Diusut dong siapa yang menyuruh orang itu membakar lahan, seperti kemarin dua orang kedapatan membakar lahan di Taman Nasional Teso Nilo. Itu harus dicari siapa yang menyuruhnya. Ini harus dibongkar siapa di belakangnya," tegas dia.
Penegakan hukum atas kasus karhutla yang tidak dilakukan dengan tuntas menurut Elviriadi hanya akan menjadi upaya sia-sia dalam mengatasi masalah karhutla ini.
Makanya, sebut Elviriadi kebakaran lahan terjadi berulang-ulang setiap tahun karena aktor intelektual di balik masalah ini tidak ditangkap.
"Makanya saya tengok asap ini tak berhenti. Untuk itu, sudah saatnya penyidikan investigatif dilakukan," kata dia.
Reporter: Rico Mardianto