RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Tagar #BubarkanKPAI kini menjadi tren populer di Twitter. Sebabnya, mereka dituding sebagai pihak yang membuat PB Djarum menghentikan audisi guna menjaring bibit pebulutangkis berbakat di Indonesia.
Selain itu, ada tagar #PBDjarumJanganPamit yang disuarakan oleh para warganet. Mereka benar-benar berharap, klub yang sudah menelurkan banyak atlet sukses di Tanah Air tetap menjalankan program.
Peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir adalah jebolan PB Djarum. Lalu, ada juga Kevin Sanjaya Sukamuljo yang kini sedang naik daun di sektor ganda putra bersama Marcus Fernaldi Gideon.
Masih banyak sederet nama lain, bahkan yang menjadi legenda pada olahraga tepok bulu Indonesia bahkan dunia. Itulah sebabnya, KPAI kini seolah menjadi musuh utama publik pencinta bulutangkis.
Ketua KPAI, Susanto, menolak anggapan jika pihaknya sebagai penyebab PB Djarum menghentikan audisi pada 2020. Sebab, semua aturan mengenai penyertaan nama, logo, dan lainnya terkait rokok memang dilarang dalam peraturan pemerintah (PP).
"Dalam penyelenggaraan audisi tidak boleh menggunakan nama merek, logo, termasuk brand image produk tembakau, karena telah diatur dalam PP 109 Tahun 2012. Jadi peraturan pemerintah telah melarang. KPAI hanya menjalankan tugas agar peraturan tersebut ditaati oleh semua pihak,” katanya.
Sejak awal, KPAI menuding PB Djarum sekaligus melakukan eksploitasi pada anak untuk kepentingan produk rokok. Tapi, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi memiliki pandangan yang amat berbeda.
"Kami sudah melihat dan mendalami, tidak ada hal yang berkaitan dengan eksploitasi anak. Dan tentu kalau itu terjadi, sudah dilakukan tindakan oleh pihak kepolisian. Sejauh ini semua berjalan baik, dan saya kira menjadi dukungan kita kepada PB Djarum untuk terus membantu olahraga Tanah Air," tutur Imam.**