RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Baru-baru ini sejumlah massa dari aliansi mahasiswa dan pemuda melakukan aksi terkait dugaan monopoli proyek di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Dalam orasinya, massa menuding keluarga dan orang dekat Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar dan Edy Natar, terlibat dalam monopoli proyek.
Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar saat dikonfirmasi perihal tersebut enggan bicara banyak. Bahkan dia menyikapi tudingan itu dengan ringan.
"Belum tahu lagi (disikapi atau tidak)," kata mantan bupati Siak itu, Selasa (3/9/2019) ketika ditanya apakah tudingan ini perlu disikapi dengan langkah hukum, mengingat ada unsur pencemaran nama baik Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.
"Belum tahu lagi. Yang penting kita tak berbuat," ujar Datuk Seri Setia Amanah ini.
Diberitakan sebelumnya, massa mendesak pihak Kejati dan penyidik Ditreskrimsus Polda Riau untuk mengusut dugaan monopoli proyek di lingkungan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Riau. Mereka menilai ada dugaan oknum sekitar gubernur dan wakil gubernur terlibat dalam pengaturan proyek di Pokja Lelang.
Kordinator Lapangan (Kotlap) Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Riau, M Fadillah, menyebut oknum sekitar gubernur dan wakil gubernur melakukan praktik pungli sebesar 3 persen dari nilai proyek yang akan dilelang.
Tidak itu saja, praktik jual beli proyek Penunjukan Langsung (PL) diduga juga dilakukan oknum di Subag Pemeliharaan dan oknum Subag Pengadaan dengan setoran 10 persen dan disetorkan kepada oknum Biro Umum Setdaprov Riau.
”Pak Kejati tolong juga usut dugaan korupsi jalan layang atau fly over yang depan Mal SKA. Proyek ini mark-upnya gila-gilaan,” tudingan Fadillah.