RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan hasil lelang blok migas konvensional tahap II tahun 2019. Dari empat blok migas yang dilelang, hanya satu blok di antaranya yang laku dari penawaran tersebut.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan pemerintah melelang Wilayah Kerja (WK) eksplorasi West Kampar, Bone, dan Kutai, dan satu blok eks-produksi yakni West Ganal. Namun, dari lelang tersebut, hanya WK West Ganal saja yang diminati investor.
“Dengan demikian, maka WK yang tidak laku, yaitu Bone, Kutai, dan West Kampar menjadi Wilayah Kerja yang tersedia (available),” jelas Agung dikutip CNN Indonesia dari keterangan resmi, Selasa (27/9/2019).
Blok West Ganal dimenangkan konsorsium Eni Indonesia Ltd, PT Pertamina (Persero), dan Neptune Energy West Ganal BV. Di dalam lelang, konsorsium berkomitmen menyerahkan bonus tanda tangan sebesar US$30,1 juta dan komitmen pasti senilai US$159,3 juta yang akan digunakan untuk studi geologi dan geofisika (G&G), pindai seismik 2D dan 3D, serta pengeboran empat sumur eksplorasi.
Setelah ini, pemerintah juga akan mengumumkan hasil lelang blok migas tahap III yang terdiri dari WK East Gebang, Belayan I, West Tanjung I, dan Cenderawasih VIII. Masa akses lelang dokumen tersebut masih dibuka hingga 18 Oktober 2019.
“Pemerintah juga akan mengevaluasi kembali ketiga wilayah kerja (yang tidak laku) untuk ditawarkan kembali pada kesempatan lelang berikutnya,” tutur Agung.
Lelang kali ini adalah lelang blok migas kedua yang dilakukan pemerintah sepanjang 2019. Sebelumnya, pemerintah melelang lima blok migas tahap pertama yang diumumkan Mei silam. Hanya saja, terdapat dua blok yang laku, yakni blok Selat Panjang dan blok Anambas.**