PASIR PENGARAIAN (HR)- Penyebab kematian ribuan ikan yang terjadi di Sungai Juragi, Desa Bangun Jaya, Kecamatan Tambusai Utara, yang terjadi pada Selasa (3/3) lalu, hasilnya belum diketahui.
Soalnya masih dalam tahap pengujian di laboratorium UPT Dinas PU Provinsi Riau. Paling lambat minggu depan hasilnya sudah diketahui.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hulu, Hen Irfan, melalui Selamat, selaku Kepala Bidang Pengawasan Pengendalian dan Pemulihan, Kamis (19/3) di ruang kerjanya.
Dikatakannya kematian ikan di Sungai Juragi tersebut sudah ditindaklanjuti dengan melakukan verifikasi pengambilan sampel di empat titik.
“Sejak menerima laporan, tim BLH langsung ke lapangan untuk melakukan verifikasi dengan mengambil sampel di bagian hulu, hilir.
Sementara pada bagian hilir yang ditemukan ikan mati. Kemudian tim BLH juga mengambil sample air abu boiler (cucian pabrik) milik PT Merangkai Arta Nusantara (MAN).
Selanjutnya sample ini telah kita kirim ke labor UPT Dinas PU Pekanbaru untuk dilakukan pengujian. Kalau tidak ada halangannya minggu depan hasilnya sudah kita dapat,” terangnya.
Diakui Selamat, sejak tahun 2014 kejadian kematian ikan di Sungai Juragi sudah berlangsung tiga. Tahun 2014 sebanyak dua kali dan tahun 2015 baru satu kali.
Kejadian tahun 2014 lalu BLH telah memberikan sanksi administrasi paksaan Pemerintah kepada PT MAN, untuk memperbaiki permasalahan penataan lingkungan.
Ia menyarankan PT MAN untuk melakukan pemanfaatan limbah cair terhadap lahan kebun sawit milik warga.(gus)