RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar mengucapkan duka cita atas meninggalnya 7 orang jamaah haji asal Riau saat menjalani prosesi ibadah haji di Arab Saudi.
Ucapan belasungkawa itu disampaikan Gubri saat memberi kata sambutan pada acara penyambutan kedatangan jamaah haji kloter pertama Riau BTH 2, Senin (19/8/2019) pagi sekitar pukul 03.45 WIB di Asrama Haji Riau, Jalan Mekar Sari, Pekanbaru.
"Kepada keluarga jamaah haji yang wafat pada saat melaksanakan ibadah haji, baik di Madinah maupun di Mekkah, saya menyampaikan ikut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga arwah para syuhada diterima Allah SWT di tempat yang terbaik di sisi-Nya, semoga wafat dalam keadaan husnul khatimah. Sedangkan bagi keluarga yang ditinggalkan kiranya senantiasa diberikan kekuatan iman, sabar, tabah, dan tawakal atas musibah yang terjadi. Ini semua adalah kehendak Allah SWT," ucap Syamsuar.
Sementara itu, Ketua Kloter I Riau, Rialis Muhammad Saleh mengatakan, sebanyak 443 jamaah haji Kloter I Riau didampingi 5 orang petugas haji telah menunaikan ibadah haji dengan lancar hingga kembali ke Tanah Air. Hingga saat ini, kata dia, tercatat ada 7 orang jamaah haji asal Riau yang meninggal dunia di Tanah Suci.
Dia merincikan jamaah haji yang meninggal dunia itu yakni berasal dari Kota Pekanbaru 2 orang, Kabupaten Kuantan Singingi 2 orang, Indragiri Hulu 1 orang, Indragiri Hilir 1 orang, dan Kabupaten Kampar 1 orang.
Dia menambahkan selama prosesi ibadah haji berlangsung, banyak jamaah asal Riau yang sakit-sakitan dan kelelahan sehingga harus dirawat beberapa hari di Puskesmas PPIH.
Menurut dia sejak di Tanah Air jamaah asal Riau memang mengalami masalah kesehatan, yakni sebanyak 319 orang berstatus resti (resiko tinggi).
"Kalau yang meninggal dunia itu ada indikasi penyakit jantung dan paruparu. Selama di Tanah Suci jamaah diminta banyak minum air putih kalau tidak terjadi dehidrasi, maka dia akan stroke karena panas di sana rata-rata 39 derajat selsius. Banyak jamaah yang dehidrasi. Selain itu ada yang batuk dan kelelahan," katanya kepada Riaumandiri.co.
Reporter: Rico Mardianto