PESHAWAR (HR)– Pakistan sedang berkabung. Jenazah 142 korban serangan Taliban mulai dikuburkan. Pemakaman massal disiapkan Pemerintah Pakistan.
Seperti diberitakan Reuters, Rabu (17/12), semua orang di Pakistan menyalakan lilin sebagai tanda berkabung. Sedangkan orangtua korban serangan di sekolah siap-siap menguburkan jenazah anak mereka.
Hampir setiap hari, warga Pakistan melihat kelompok militan bentrok dengan pasukan keamanan. Namun, serangan terhadap anak-anak di sekolah yang dikelola militer mengejutkan banyak orang.
Sejak serangan itu, militer Pakistan mulai berjaga-jaga. Mereka menempatkan penembak jitu di atap sekolah yang dikelola Angkatan Darat tersebut. Kendaraan militer dan tentara memakai masker wajah. Mereka terlihat membawa senapan otomatis berjaga di pintu masuk.
Sehari setelah serangan itu, pemandangan di Kota Peshawar mulai tenang. Namun, banyak yang masih syok, mengingat kejadian sangat mengerikan. Cerita tentang serangan tersebut mulai terungkap.
"Para penyerang datang sekira pukul 10.30 pagi menggunakan mobil van pick-up," kata Issam Uddin, seorang sopir bus sekolah.
“Mereka mengemudi di sekitar belakang sekolah dan menyiapkan api untuk menghadang jalan tersebut. Kemudian mereka menyerang Gerbang 1 dan membunuh seorang tentara, penjaga gerbang dan tukang kebun. Penembakkan dimulai dan serangan bunuh diri pertama terjadi,” sambungnya.
Setelah melewati pertarungan selama sembilan jam, tentara Pakistan berhasil menghabisi sembilan orang kelompok Taliban.(okz/ivi)