RIAUMANDIRI.CO, Bandar Seri Begawan – Setelah empat bulan lebih absen, Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali hadir mencerahkan umat dengan dakwahnya yang khas. UAS menyampaikan khutbah Idul Adha di halaman KBRI Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama KBRI Bandar Seri Begawan dengan Dompet Dhuafa. Sebelumnya, dai asal Pekanbaru itu tengah fokus menulis disertasinya di Oumdurman International University Sudan.
Dubes RI untuk Bandar Seri Begawan, Sujatmiko menghaturkan rasa terima kasih tak terhingga atas kesediaan UAS menyambangi KBRI Bandar Seri Begawan.
Kemudian juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Dompet Dhuafa yang telah memfasilitasi dakwah UAS di Brunei Darussalam. Menurutnya, sudah tiga tahun Dompet Dhuafa mengirim dai selama Ramadhan dan Idul Fitri.
"Pagi ini sangat istimewa, kita kedatangan Da'i Fenomenal yang tidak hanya terkenal di Indonesia tetapi melintas ke seluruh Serumpun Negeri Melayu dan seluruh WNI dimanapun berada," ujar Sujatmiko, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (11/8).
Dalam sambutannya, Sujatmiko juga mendoakan agar Dompet Dhuafa semakin dipercaya oleh masyarakat, mengalirkan manfaat lebih luas dan terus produktif menelurkan program program kreatif untuk memberdayakan dhuafa secara berkelanjutan. "Termasuk mensupport program dakwah UAS, dai moderat kebanggaan nusantara", lanjutnya.
Sementara itu, UAS menuturkan khutbah Idul Adha selama lebih satu jam. Jamaah tampak terpesona, diam, dan meneteskan air mata menyimak ceramah UAS yang padat makna dan menyentuh rasa. Tak seorangpun beranjak dari tempat duduknya. Seakan tersihir dengan magnet ceramah UAS yang disampaikan dengan nada tinggi dari awal sampai akhir khutbah.
Ada tiga nasihat penting yang disampaikan UAS sepanjang khutbahnya. UAS mengingatkan jamaah agar selalu ingat jasa orangtua. Bagi mereka yang masih hidup orangtuanya, manfaatkanlah waktu untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua. Namun bagi mereka yang sudah wafat orang tuanya, kirimkanlah amal yang bermanfaat pahalanya bagi orang tua di alam baka. "Meski seorang anak menggendong ibunya pulang pergi dari Brunei untuk menunaikan haji, tidak akan terbalas jasa ibu," kata dia.
Kedua, UAS mengingatkan jamaah memperhatikan pendidikan anak dengan bekal ilmu agama. Agar terbentuk anak-anak shalih yang akan berbakti dan akan mendoakan orangtuanya.
UAS memberikan permisalan pendidikan anak dengan seorang yang menanam padi, rumput pun akan tumbuh. "Tapi jika rumput yang ditanam, tak akan pernah tumbuh padi," ucapnya.
Ketiga, di antara pelajaran penting daging kurban dibagi kepada keluarga dan sahabat selain dibagikan untuk pekurban dan kaum faqir miskin adalah agar setiap orang memperhatikan silaturahim dan menjaga ukhuwah.
Allah sangat murka kepada mereka yang memutuskan silaturahim dan mengancam memasukkan mereka ke neraka. "Sambungkanlah kembali tali pertautan rahim dengan siapapun yang memutuskannya. Itulah silaturahim sesungguhnya," tutur dia.
Pada pengujung khutbah, UAS kembali mengingatkan jamaah agar menjaga marwah bangsa selama berada di perantauan. "Syukuri nikmat Allah dengan kenyamanan berada di negeri ini, Allah pasti akan tambahkan nikmat lebih hebat," tutur UAS.