RIAUMANDIRI.CO, MEKKAH - Di tengah masa tunggu keberangkatan jamaah calon haji Indonesia yang sampai bertahun-tahun, bahkan lebih dari 20 tahun, tertanyata setiap tahunnya ada kuota haji yang tidak terserap.
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh, hal ini cukup mengusik dirinya. Terlebih ketika ada dorongan dari Tanah Air untuk menambah kuota haji Indonesia dari 231 ribu menjadi 250 ribu jemaah.
"Istilahnya, ini kalau saya minta lagi, ini ente (kuotanya) nganggur kok gak dipakai?," ungkapnya dalam rapat kerja sejumlah Komisi DPR dengan Menteri Agama dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Retaz Hotel, Mekkah.
Menurut data Agus, slot tak terpakai haji pada tahun 2016 mencapai 759 kuota, tahun 2017 ada 935 kuota, tahun 2018 ada 648 kuota dan pada tahun 2019 mencapai 524 kuota tak terpakai. Dimana 520 di antaranya merupakan kuota haji reguler dan 4 di antaranya haji khusus.
"Ini terlihat kecil (angkanya) tetapi ini dua kali lipat dari kuotanya Brunei," ujar Agus.
Alhasil, ketika ada dorongan untuk menambah kuota haji lagi untuk Indonesia, Agus harus berputar otak ketika dapat pertanyaan dari pemerintah Arab Saudi soal slot yang terpakai.
"Istilahnya bagaimana caranya kita bisa mengambil yang lama yang sudah baik dan menciptakan hal baru yang lebih baik lagi," tutur Pak Dubes.
Indonesia sendiri pada bulan April lalu baru saja mendapat kepastian tambahan kuota haji 2019 sebanyak 10 ribu. Sejatinya yang diminta ke Raja Salman mencapai 29 ribu, sehingga bisa genap 250 ribu.
Namun tambahan kuota yang disetujui ternyata hanya 10 ribu sehingga total kuota haji Indonesia pada tahun 2019 mencapai 231 ribu dengan rincian 214 ribu haji reguler dan 17 ribu haji khusus.
Ace Hasan, Wakil Ketua Komisi 8 yang ikut dalam Raker tersebut pun mengingatkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk mencari solusi terkait isu tak terserapnya kuota haji ini.
Baca juga: Bahagianya Nenek Kholifah Mendapat Kuota Percepatan Haji
Terlebih, kedatangan anggota DPR dari berbagai komisi ke Tanah Suci yang diklaim untuk menjalankan peran pengawasan tak lepas dari nada nyinyir.
"Kunjungan anggota DPR ke Tanah Suci ini menghabiskan kuota haji jemaah gak nih? Padahal sebenarnya ada kuota yang tidak terserap juga. Jadi ini sebenarnya perlu ada solusi, karena kalau jumlahnya ada lebih dari 200 itu, lumayan," kata Ace di tempat yang sama.