RIAUMANDIRI.CO, YERUSALEM – Lembaga non-pemerintah Palestinian Prisoners Club (PPC) menyampaikan pernyataannya terkait kondisi tahanan Palestina di penjara Israel. Mereka mengumumkan bahwa sebanyak 40 tahanan Palestina di penjara Israel akan memulai mogok makan pada hari ini, Senin (5/8) waktu setempat.
Sebagaimana dilansir dari laman Middle East Monitor, tujuan mogok makan itu adalah sebagai wujud untuk mendukung delapan tahanan sebelumnya yang mogok makan karena memprotes penahanan administratif atas diri mereka.
Sebanyak 40 tahanan yang mogok makan ini dari Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina. Mereka mengumumkan mogok makan tersebut sebagai bentuk kepedulian atas nasib 20 tahanan lain yang sebelumnya telah lebih dulu mogok makan selama lebih dari sebulan.
Ke-20 orang itu melakukan aksi mogok makannya untuk juga mendukung tindakan delapan tahanan sebelumnya. Bagi PPC, layanan penjara Israel telah memperlakukan para pemogok makan dengan kasar sejak mereka memulai protesnya.
Dalam laporannya, disebutkan bahwa para pemogok makan telah dikirim ke sel isolasi dan mereka ditahan di sel-sel yang tidak cocok untuk manusia. Mereka menyatakan, tidak ada pembicaraan berkelanjutan dengan otoritas penjara Israel untuk mengakhiri penahanan administratif itu.
April lalu mogok makan para tahanan Palestina di penjara Israel juga pernah terjadi. Ada 150 tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan. Saat itu, Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan mengatakan, pembicaraan dengan petugas Layanan Penjara Israel (IPA) gagal mengenai masalah keprihatinan tahanan.
Dalam sebuah pernyataan, komisi itu mengatakan wakil dari tahanan telah mengumumkan keputusan tersebut setelah beberapa hari pembicaraan dengan IPA di Penjara Rimon tak ada hasil yang dicapai. Karena itu, mereka telah menyerukan pemogokan terbuka, termasuk menolak minum air.