Sudah 2 Anak Meninggal karena DBD, Diskes Pekanbaru Belum Tetapkan Status KLB

Jumat, 26 Juli 2019 - 19:42 WIB
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Hingga Juli 2019, Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru telah merenggut dua korban jiwa. Bahkan korban meninggal tercatat masih anak di bawah usia 10 tahun.

Satu anak meninggal pada April 2019 silam. Sedangkan satu anak lainnya meninggal awal pekan kemarin.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin mengatakan, meskipun di Pekanbaru kasus DBD telah menelan dua korban, namun saat ini belum tergolong status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.

“Kami masih berupaya untuk mencegah penyebaran DBD di Pekanbaru. Jadi untuk saat ini belum ada status KLB untuk DBD,” katanya, Jumat (26/7/2019).

Amin menambahkan, secara keseluruhan ada 284 kasus DBD di Kota Pekanbaru. Kasus ini terjadi dari bulan Januari 2019 hingga pekan ketiga bulan Juli 2019.

“Jumlah kasus terbanyak ada di Kecamatan Payung Sekaki. Kasus paling banyak kasus DBD yakni 55 kasus. Kemudian Kecamatan Tampan sebanyak 49 kasus, Kecamatan Sukajadi sebanyak 36 kasus dan Kecamatan Marpoyan Damai sebanyak 31 kasus,” ujarnya.

Amin menyebutkan bahwa pihaknya sudah mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya korban lanjutan. Mereka sudah melakukan fogging dengan fokus di rumah penderita DBD dengan radius 200 meter.

“Selain memfogging, kami menganjurkan kepada masyarakat setempat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Caranya dengan gotong royong bersama,” ujar dia.

“Masyarakat juga harus menerapkan 3 M yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas. Lalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” sambungnya.

Terakhir kata Amin, masyarakat harus mewaspadai genangan air yang ada di bak kamar mandi, penampungan air, air pembuangan kulkas, pot bunga hingga dispenser air minum. Begitu juga barang bekas di sekitar rumah yang bisa jadi tempat air menggenang.

“Kami juga terus melakukan penyuluhan tentang DBD. Lalu dilanjutkan dengan pemberian bubuk abate secara gratis ke masyarakat setempat,” pungkasnya.

Editor: Nandra F Piliang

Tags

Terkini

Terpopuler