TEMBILAHAN (HR)-Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir menggelar pertemuan angara Forum Koodinasi Pemerintah Daerah, Selasa (17/3), bertempat di kantor DPRD Inhil Jalan Sobrantas Tembilahan.
Pertemuan ini membahas masalah dan isu sentral yang tengah dihadapi pemerintah saat ini.
Bupati Inhil HM Wardan, mengatakan dalam mengatasi berbagai persoalan yang ada di kabupaten diperlukan koordinasi yang baik antara unsur pimpinan daerah.
Selain itu masukan dan saran terkait jalan keluar dari permasalahan, sangat diperlukan guna mencari jakan keluar yang terbaik.
Unsur Forkopimda, Kajari, Kepala Pengadilan Agama, kepala Pengadilan Negeri, Dandim 0314, Kapolres Inhil serta beberapa orang pejabat eselon II Pekmkab Inhil hadir dan memberikan pemasaran mengenai isu dan permasalahan yang perlu diselesaikan secara bersama.
Diantara isu sentral dan terkini yang dibahas Pemkab Inhil bersama Forkopimda adalah krisis listrik yang terjadi di Inhil, kemudian penanganan dan tindak lanjut dari antisipasi kebakaran lahan dan hutan, pencemaran lingkungan, konflik lahan antara perusahaan dan masyarakat, serta masalah pendidikan dan infrastruktur yang ada di Inhil.
Secara bergantian dimulai dari Dinas Pertambangan dan Energi memaparkan masalah terkini yang dihadapi, kemudian Dinas Kesehatan, Dinas Perindah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Bagian Ekonomi Sekdakab Inhil.
Tak hanya sampai pada pemasaran saja tanggapan dan sarana juga diberikan anggota DPRD Inhil yang diketuai Dani M Nursalam, terlihat pula hadir Ketua Komisi II, III, IV DPRD Inhil.
Bupati mengatakan, permasalahan yang saat ini mesti diatasi segera krisis listrik yang ada di Inhil.
Berbagai upaya telah dilakukannya sebagai kepala daerah dengan berperan aktif jemput bola mendatangi Manager PLN yang ada di Wilayah Riau Kepri maupun Manager PLN IUP Wilayah Medan yang membawa semua PLN di Sumatera.
Bupati mendesak PLN, segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Perbaikan mesin rusak sangat diharapkan rampung dalam waktu dekat.
Selain itu informasi mengenai keberadaan mesin baru berjumlah 4 unit, dipertanyakan sudah sampai dimana keberadaannya.
"Kita harus kawal keberadaan mesin ini, supaya sampai ke Tembilahan tepat pada waktunya.
Saya minta ini menjadi perhatian kita semua," tegas Bupati. Agar PLN dengan mesin baru dapat segera beroperasi setelah tiba di Tembilahan, diharapkan kepada pihak PLN dengan segera membuat tempat atau pondasi dari mesin tersebut.
"Kami tetap akan memegang komitmen PLN bahwa tanggal 1 April ini mesin baru sudah datang dan bisa dioperasikan," tukas Bupati.
Namun dari penyampaian Manager Rayon PLN Tembilahan Budi Warman, ia pesimis, PLN akan beroperasi dengan mesin baru 4 unit pada tanggal 1 April.
"Jika dilihat dari keadaan kami pesimis akan bisa beroperasi pada 1 April.
Perkiraan kami baru bisa mesin baru 4 unit itu masuk kedalam sistem jaringan PLN pada 15 April," terang Manager PLN Rayon Tembilahan itu.
Selain masalah krisis listrik beberapa isu sentral permasalahan lainnya juga dibahas dan menjadi prioritas buat segera diselesaikan ke depan.
Di sisi lain, Bupati memandang forum ini sebuah pertemuan yang amat penting guna mengatasi berbagai persoalan terkini.
"Segala persoalan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat akan kita perjuangkan sepenuhnya. Sesuai dengan komitmen," papar Bupati yang dikenal agamis ini. (adv/humas)