RIAUMANDIRI.CO, JAMBI - Anggota TNI dan Polri menjadi korban penyerangan oleh kelompok Serikat Mandiri Batanghari (SMB) terkait sengketa lahan dengan PT Wira Karya Sakti (WKS), Jambi. Tiga TNI dan dua polisi mengalami luka-luka.
"Yang jadi korban TNI tiga dan polisi dua, jadi ada lima orang," ujar Kapolda Jambi Inspektur Jenderal Muchlis AS dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (18/7/2019).
Belum diketahui secara rinci kronologi peristiwa tersebut. Namun dia mengatakan penyerangan itu terkait konflik lahan yang berkepanjangan.
Saat ini tim kepolisian dan TNI tengah melakukan upaya pengejaran kepada kelompok SMB yang melarikan diri ke tengah hutan. Hal ini untuk meminimalisir jatuhnya korban.
"Tim sedang melakukan upaya pendekatan terhadap kelompok tersebut karena, kelompoknya berada di tengah hutan yang cukup luas kita berusaha meminimalisir jangan sampai ada korban, mohon sabar," tuturnya.
Kabid Humas Polda Jambi Ajun Komisaris Besar Kuswahyudi menambahkan korban dari anggota TNI dan Polri ini terjadi ketika kelompok SMB mendatangi kantor WKS. Saat itu polisi dan TNI mencoba mencegah terjadi bentrok.
Namun pencegahan itu membuat warga justru turut menyerang anggota TNI dan Polri sehingga mengalami luka.
"Karena serangan ke kantor, beda dengan yang pembakaran hutan. Ini konflik sudah lama," tuturnya.
Peristiwa penyerangan itu bermula dari kebakaran hutan seluas 10 hektare di dua lokasi pada Jumat (12/7). Pemadaman pun dilakukan untuk antisipasi kebakaran meluas.
Keesokan harinya puluhan orang yang diduga dari SMB memasuki kawasan Distrik VIII untuk mencari pemadam kebakaran.
Anggota satgas dari TNI dan Polri yang bertugas pun mencegah langkah mereka karena ditakutkan akan melakukan pembakaran hutan lagi. Pencegahan itu berujung pada penyerangan.