RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Rektor Universitas Islam Riau Prof Dr H Syafrinaldi, SH MCL dan Wakil Rektor I Dr H Syafhendry menghadiri Musyawarah Nasional XII Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS) di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada Kamis (11/7/2019).
Kegiatan yang diikuti 345 Pimpinan PTIS ini dirangkai dengan seminar dan lokakarya nasional.
Wakil Rektor Syafhendry mengatakan, munas berlangsung selama dua hari mulai Kamis, dan telah dibuka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof Dr Muhadjir Effendy.
Dalam munas, panitia juga mengagendakan pemilihan pengurus BKS PTIS periode 2019-2024. Di luar itu merumuskan langkah strategis menuju PTIS yang memiliki daya saing secara global.
"Akan ada juga beberapa rekomendasi untuk kepentingan institusi PTIS baik yang ditujukan kepada pemerintah maupun di luar goverment. Rekomendasinya ini sifatnya lebih kepada kebijakan pengembangan pendanaan perguruan tinggi serta kerja sama international," kata Syafhendry.
Dalam sambutannya sebagai Dewan Penasehat BKS PTIS, Menteri Prof Dr Muhajir menegaskan bahwa BKS PTIS sebagai salah satu elemen dalam sistem pendidikan nasional. Mempunyai tanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan visi Indonesia 2030 untuk menciptakan masyarakat yang maju, sejahtera, mandiri dan berdaya saing tinggi sekaligus mendorong inovasi untuk meningkatkan daya saing PTIS serta peran sentral dalam mendesain formasi bangsa ke depan.
“Saya berharap ke depan Pimpinan PTIS perlu mendapat perhatian bagaimana menyiapkan input yang berkualitas dalam menyiapkan SDM yang berkualitas, melakukan pembinaan kepada sekolah islam swasta khususnya sehingga sejak awal kita menyiapkan calon mahasiswa yang berkualitas dan tentu ini untuk pengembangan PTIS itu sendiri,” ucap Menteri Pendidikan.
“Kita harus menjemput anak dimana mereka belajar, melakukan pembinaan, sehingga input sejak awal disiapkan,” ujar Muhadjir.
Di tempat yang sama Ketua Umum BKS PTIS, Prof Dr Hj Masrurah Mokhtar, MA dalam sambutan melaporkan, pertumbuhan dan perkembangan Perguruan Tinggi Islam Swasta di Indonesia cukup menggembirakan, tercatat kurang 400 PTIS yang tersebar di Indonesia.
Beberapa agenda tahunan yang telah dilakukan BKS PTIS, antara lain diskusi ilmiah yang dirangkai dengan call paper untuk memotivasi dosen PTIS menulis dan meneliti, melahirkan konsep strategis pengembangan PTIS. Kegiatan tersebut diikuti tidak hanya oleh dosen tapi juga mahasiswa utusan PTIS se-Indonesia.
"Alhamdulilah setiap agenda dihadiri dan dibuka Bapak Wapres RI, yang juga Ketua Dewan Penasehat BKS PTIS. Pelaksanaan berbagai kegiatan terlaksana dengan baik dan sukses, ini menunjukkan peran aktual yang relevan dan kebersamaan sebagai komitmen maju bersama dalam peningkatan mutu institusi dalam mencapai standar unggul dan pengembangan jejaring akademik nasional dan international yang diperkuat dengan kolaborasi," kata Masrurah Mokhtar.