RIAUMANDIRI.CO, ROKAN HILIR - Peredaran narkotika jenis sabu-sabu sudah menggila di Ibukota Kabupaten Rokan Hilir, Bagansiapiapi. Parahnya lagi, berdasarkan informasi yang beredar di kalangan masyarakat, paket sabu tidak hanya dijual dengan harga ratusan ribu, bahkan ada yang dijual dengan harga puluhan ribu seperti paket Rp10.000 dan Rp20.000.
Kondisi ini menjadi perhatian serius orang nomor satu di Negeri Seribu Kubah, H Suyatno. Ia meminta kepada pihak kepolisian secepatnya menindak dan menangkap para bandar narkoba itu karena dia tidak ingin kabupaten ia yang pimpin, terkhusus ibukota, menjadi kota narkoba.
Bupati Suyatno menyebutkan baru-baru ini ia ditemui beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat menyampaikan soal peredaran narkoba.
"Waktu di kedai kopi tadi ada tokoh nemui saya, dan saya respon langsung menghubungi pihak terkait dan melaporkan agar segera ditindak," kata Suyatno kepada Riaumandiri.co, Selasa (25/6/2019).
Sebelumnya Ketua MUI Ucok Indra, SAg mengakui, peredaran narkoba jenis sabu-sabu di Rohil memang kian parah.
"Nelayan aja sebelum melaut konsumsi narkoba dulu. Ini sudah menjadi penyakit yang sangat parah," ujarnya.
Sejauh ini lanjut Ucok, pihaknya untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya narkoba hanya melalui mimbar Jumat dan pengajian.
"Hanya upaya itu yang bisa dilakukan, soal penindakan itu bukan ranah kami," ungkapnya.
Ucok Indra berharap kepada orangtua agar senantiasa menjaga dan mengawasi anak-anaknya. Bahkan ia mengakui peredaran narkoba sudah beredar ke masyarakat, bahkan sudah sampai ke para remaja dan anak-anak.
"Soal kampung narkoba, Saya minta kepada masyarakat jangan membenarkan suatu yang salah karena kesalahan itu tidak akan bisa dibenarkan apapun alasannya," pungkasnya.
Reporter: Jhoni Saputra