RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menegaskan bahwa tidak ada Kongres Luar Biasa (KLB) partai berlambang bintang mercy yang kini dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
Ketika berbicara dalam diskusi bertema 'Regenerasi Parpol, Hanya Basa-Basi atau Harga Mati', di Media Center DPR, Kamis (20/6/2019), Hinca menjelaskan, siklus 5 tahunan pergantian ketua umum Demokrat akan jatuh tempo bulan Mei 2020.
"Sampai hari ini tidak ada isu apapun atau tidak ada alasan sedikitpun untuk kami melakukan di luar itu. Kita tertib sampai pada waktunya bulan Mei tahun 2020," tegas Hinca.
Namun dia tidak menampik adanya usulan KLB Demokrat oleh sejumlah kader partai. Menurut dia, itu hanya riak-riak biasa saja dan kemudian tidak terjadi atau tidak ada. "Saya pastikan tidak ada KLB untuk partai Demokrat," tegasnya.
Terkait regenerasi di Demokrat, Hinca menjelaskan bahwa tiap partai politik mempunyai mekanisme atau dengan caranya masing-masing. "Sekali lagi pastilah partai-partai politik punya caranya sendiri untuk menyiapkan calon-calon pemimpinnya," jelas Hinca.
Begitu juga dengan Demokrat, jelas Hinca. Salah satu yang dicontohkan Hinca yaitu dengan memutuskan untuk menerjunkan Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) sebagai calon gubernur DKI tahun 2017 yang memang menuai perdebatan panjang.
"Yang selalu saya sampaikan, jika telur dipecahkan dari luar, ia membunuh anak ayam di dalamnya, tetapi jika telur pecah dari dalam ia melahirkan anak ayam yang bagus. Jadi harus pecah dari dalam," ujar Hinca.
Pencalonan AHY jadi Gubernur DKI tahun 2017 jelas Hinca, salah satu cara untuk melahirkan tokoh baru di Demokrat. "Paling tidak, per hari ini kami punya anak muda yang sekarang berusia 40 tahun untuk 20 tahun investasi politiknya," jelas Hinca.
Berbeda dengan Demokrat, politisi muda PDIP Maruarar Sirat masih tetap mengusulkan Megawati Soekarnoputri untuk terus memimpin PDIP ke depan dengan menyebutkan beberapa alasan.
Maruara menyebutkan lima alasan, mengapa PDIP tetap mempertahankan Megawati untuk memimpin partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Pertama terkait ideologi, kedua soliditeri maker, ketiga prestasi terukur, keempat Megawati masih sehat meski sudah tua dan kelima adalah aspirasi dari internal.
Reporter: Syafril Amir