DUMAI (HR)-Belum kelarnya RTRW kawasan Kota Dumai, berdampak negatif pada pembangunan daerah pesisir pantai Timur Riau tersebut. Pasalnya, selama tiga tahun tak ada satupun masuk investasi. Ditambah lagi, dalam tahun ini sebanyak Rp19 triliun investasi batal masuk Dumai.
Kepala Badan Pelayanan Terpadu Penanaman Modal (BPTPM) Kota Dumai, Hendri Sandra mengatakan, dalam tahun sudah tercatat sebanyak Rp19 triliun investasi melirik Kota Dumai. Hanya saja, RTRW belum kelar, sehingga dikuatirkan perusahaan membatalkan niatnya untuk menanamkan saham di Kota Dumai.
"Angka tersebut berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang ingin berinvestasi di Dumai," terangnya.
Dikatakan Hendri, saat ini investor masih takut berinvestasi lantaran RTRW yang belum jelas. Mereka para Investor, kawatir masalah RTRW menjadi penghambat usaha mereka. Karena PMA tertarik untuk membangun industri Crude Palm Oil (CPO) di Dumai, seperti perusahaan dari China, Malaysia dan Singapura."Selain membangun pabrik CPO baru, ada juga perusahaan yang akan menambah investasinya untuk memperluas usahanya," jelasnya.
Hendri Sandra khawatir, jika RTRW Dumai tak kunjung di teken para Investor tidak jadi investasi di Dumai dan lari kedaerah lain. "Saya khawatir investor membatalkan rencana mereka untuk berinvestasi di Dumai," keluhnya.(zul)