RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Caleg Partai Bulan Bintang (PBB), Haerul Anas Suaidi, yang dihadirkan tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai saksi dalam sidang gugatan hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) bicara pesan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke aparat. Dia menyebut Ganjar meminta aparat sebaiknya tak netral di pemilu 2019.
Awalnya, Anas menjelaskan rangkaian acara ketika Ganjar bicara hal itu. Dia lalu mengatakan saat itu Ganjar menjadi pembicara dengan menampilkan materi lembaga survei elektabikitas Jokowi. Pada saat pemaparan itulah Ganjar memetakan ada 7 provinsi rawan untuk pemenangan Jokowi.
"Pak Gubernur itu mengatakan bahwa pemenangan itu, yang saya ingat itu bahwa 'aparatur itu sebaiknya nggak netral'. Jadi beberapa kali disampaikan, 'netral buat apa?', dengan suara yang agak kencang, dan berkali-kali sekitar 3 atau 4 kali," kata Anas saat persidangan di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2019) dini hari.
"Di hari kedua, sesi pagi disampaikan bahwa aparat sebaiknya yang membela 01, ya kita harus confidence, dalam hal ini 01, bahwa aparat itu sudah mendukung, dan kalau netral buat apa," sambungnya.
Kemudian, pernyataan Anas itu ditanggapi oleh ketua tim hukum Prabowo, Bambang Widjojanto (BW). Dia bertanya mengenai ada atau tidak metode 'tak perlu netral' itu diajarkan ke orang-orang yang hadir di acara tersebut.
"Karena saksi yang hadir bukan pejabat, jadi nggak ada arahan ke sana, hanya beri semacam kepercayaan diri pada para saksi, bahwa tidak ada kekhawatiran, karena itukan TOT (training of trainers), pemberian semangat," jawab Anas.