RIAUMANDIRI.CO - Seorang mahasiswi S2 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK), Desti Nurfaliqoh, ditemukan gantung diri di kamar indekosnya. Diduga mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Solo itu nekat mengakhiri hidup karena depresi.
Desti merupakan perantau dari Banjar Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat. Selama di Solo dia tinggal di indekos Gendingan, RT 03 RW 15, Jebres.
Temuan itu bermula pada Senin (17/6/2019) siang. Teman korban, Sri Rahayu mencoba menghubungi Desti melalui telepon namun tidak ada respons.
"Temannya itu lalu datang ke kos, kamarnya tidak terkunci, ternyata korban sudah dalam kondisi seperti itu (gantung diri). Lalu kami baru mendapatkan laporan dari masyarakat," kata Kapolsek Jebres, Kompol Juliana.
Polisi kemudian mendatangi lokasi dan melakukan sterilisasi. Tim Inafis juga ikut mendatangi lokasi untuk mengetahui kondisi jasad korban.
Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Hasil pemeriksaan saksi, korban tidak terlihat bertindak aneh.
"Malam hari sebelumnya masih sempat makan bersama teman-temannya di dalam kos. Tidak ada tanda-tanda yang aneh menurut teman-temannya," ujar Juliana.
Dugaan korban mengalami depresi muncul karena dia masih dalam pengobatan psikiater dari sebuah rumah sakit di Jebres, Solo. Polisi masih melakukan pemeriksaan dan segera mengembalikan jenazah kepada keluarganya.