RIAUMANDIRI.CO - Gempa bumi dengan Magnitudo 5 terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat, Senin (17/6/2019) sore. Gempa ini dipicu aktivitas patahan dengan pergerakan naik.
"Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak gempa ini termasuk klasifikasi gempa dangkal akibat proses patahan batuan di zona megathrust di bawah cekungan busur muka (fore arc basin). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini dipicu aktivitas patahan dengan pergerakan naik (thrust fault)," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono lewat keterangannya, Senin (17/6/2019).
Gempa ini terjadi pada pukul 18.04 WIB. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,4 Lintang Selatan (LS) dan 99,00 Bujur Timur (BT).
Pusat gempa ada di Samudra Hindia sebelah barat Sumatera pada jarak 107 km arah barat daya dari Kota Simpang Empat, Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada kedalaman 43 km.
Zona megathrust merupakan kawasan subduksi lempeng landai. Konvergensi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia membentuk sistem subduksi yang menjadikan wilayah ini sebagai kawasan sumber gempa sangat aktif di Sumatera.
Dampak gempa dirasakan cukup kuat di Tiku dan Pasaman dalam skala IV MMI. Sementara itu, di Padang Panjang, Pariaman, dan Kota Padang, gempa dirasakan dalam skala III MMI. Beberapa warga di Pasaman Barat dan Kepulauan Batu sempat berlarian keluar dari rumah akibat panik karena guncangan yang terjadi secara tiba-tiba.
"Sejarah mencatat di dekat pusat gempa ini pada 28 Desember 1935 pernah terjadi gempa kuat dengan magnitudo M 7,7. Gempa kuat ini merusak banyak rumah di Kepulauan Batu dan memicu terjadinya tsunami kecil," kata Daryono.
"Aktivitas gempa di Pasaman Barat dan Kepulauan Batu ini merupakan fenomena gempa lazimnya zona megathrust yang aktif terjadi gempa," tambahnya.