RIAUMANDIRI.CO - Ketika berusia 16 tahun, Sabine Boghos curiga dengan kesehatannya karena belum pernah menstruasi. Awalnya, dia hanya didiagnosa kekurusan dan kurang vitamin. Namun, tak lama dari itu Sabine menerima kabar buruk bahwa ternyata selama ini dia tidak memiliki kanal vagina, lubang elastis tempat keluarnya haid, melahirkan dan penetrasi saat berhubungan seks.
Wanita 26 tahun itu didagnosa sindrom MRKH (Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser). Adalah sindrom yang sangat jarang terjadi, hanya menimpa satu dari 5 ribu wanita di dunia.
"Saat itu saya merasa hancur dan bingung. Aku tidak mengerti dan tidak siap dengan keadaan. Aku merasa ini tidak adil dan membuatku jadi sedih berkepanjangan," ujar wanita yang tinggal di Dubai itu seperti dikutip The Sun.
Sebagai seorang wanita, Sabine merasa benar-benar hancur mengetahui fakta bahwa dia tidak akan pernah bisa berhubungan seks. Tentu saja keadaannya tersebut mempengaruhi hubungannya dengan pria.
Untungnya, kini Sabine punya kekasih yang setia dan bisa menerima keadaannya. Sabine pun akan melakukan operasi 'pembukaan' lubang area intimnya.
Dengan bantuan operasi dan menggunakan dilator untuk membuat lubang lebih besar, Sabine telah mempersiapkan dirinya yang akan segera menikah dengan kekasihnya.
Meski begitu, Sabine tetap merasa sedih karena dia tidak bisa hamil. Jika ia ingin memiliki anak dari darah dagingnya hanya bisa dilakukan lewat ibu pengganti atau surrogate mom, namun di Dubai cara ini belum legal.
Sehingga, alternatifnya adalah dengan mengadopsi anak. "Saya senang. Aku merasa bahwa cinta adalah tanpa syarat sama seperti jika memiliki anak kandung sendiri," ucapnya optimis.