RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Aksi kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei lalu menyisakan banyak pertanyaan. Khususnya, mengenai penanganan aparat terhadap para demonstran.
Ketua Bidang Kebijakan Publik, DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) 2018-2021, Azhar Adam menilai bahwa perspektif sosial harus diutamakan dalam memandang kasus ini ketimbang perdebatan mengenai pilihan politik.
Dia menggarisbawahi mengenai adanya korban luka akibat kekerasan aparat, hingga korban hilang yang belum jelas keberadaannya.
“Secara objektif harus diakui ada hal yang salah dalam penanganan ketika terjadi penyampaian aspirasi di tanggal 21-22 Mei tersebut," katanya kepada wartawan, Sabtu (8/6/2019).
Azhar mendesak pemerintah untuk segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) guna menyelesaikan permasalahan ini hingga ke akar.
Menurutnya, sejauh ini informasi yang didapat sebatas klarifikasi dari pihak kepolisian, yang tetap saja tidak bisa menghapus rasa janggal di masyarakat.
"Tragedi 21-22 Mei bukan hanya soal bentrok politik, tetapi sudah menyangkut persoalan korban kemanusiaan yang tidak perlu terjadi di masa mendatang," jelas Azhar
"Karenanya KNPI menanggapi perlu segera dibentuk Tim Pencari Gabungan Pencari Fakta (TGPF) agar hasilnya bisa jadi titik balik untuk membersihkan noda sejarah demokrasi hari ini," tutupnya.