RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkap isi pertemuannya dengan capres Prabowo Subianto pada 23 Mei 2019 lalu. JK menyebut Prabowo ingin menempuh jalur konstitusional dengan menggugat hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Karena itu, waktu saya ketemu, Beliau (Prabowo) di depan saya menelepon semua orang-orangnya untuk menghentikan semua aksi massa. Dia perintahkan untuk menghentikan semua aksi massa dan akan menjalani proses konstitusi yang baik," kata Wapres JK dalam wawancara di kediamannya, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2019).
Sementara soal rencana pertemuan Jokowi dan Prabowo, JK yakin hal itu bisa terwujud dalam waktu dekat. JK menghormati keputusan Prabowo-Sandiaga Uno maju ke MK menggugat hasil Pilpres 2019.
"Oh, itu belum kita atur lagi. Tapi dalam pertemuan itu Prabowo tentu ingin menjalankan proses konstitusional," katanya.
"(Pertemuan) Pasti mungkin. Nanti lagi diusahakan. Karena kemarin kan beliau ke luar negeri," imbuh JK.
Sebelumnya keinginan Jokowi untuk bertemu Prabowo Subianto tak jua mendapat kepastian. Prabowo merespons keinginan untuk bertatap muka itu dengan jawaban yang tak pasti.
"Semua ada waktunya", begitu Prabowo menanggapi perihal wacana pertemuan yang juga diharapkan oleh banyak pihak, mulai dari politikus hingga tokoh masyarakat dan tokoh agama. Padahal, keinginan Jokowi untuk bertemu eks Danjen Kopassus itu telah muncul sejak hari pencoblosan tanggal 17 April.
Jokowi menjelaskan keinginannya untuk bertemu dengan Prabowo itu tak lain untuk mendinginkan suasana pasca-Pilpres. Mengingat situasi politik di Indonesia tengah memanas sejak pertarungan keduanya di Pemilu 2019 dimulai.
"Ya kan dilihat baik oleh masyarakat, akan dilihat baik oleh rakyat, akan mendinginkan suasana bahwa di elite-elite politik rukun-rukun saja, nggak masalah, saya kira paling penting itu," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/5).