RENGAT(HR)- Pembangunan SD 007, 025, 018, 006 di Rengat masih terbengkalai, sehingga generasi penerus bangsa yang harusnya menikmati fasilitas yang menjadi hak mereka ini harus mengungsi ke tempat lain, bahkan tempat yang tidak layak mereka nikmati.
Padahal, April ini pada siswa SD khususnya kelas VI akan mengikuti ujian akhir, menentukan kelulusan mereka menempuh pendidikan lebih tinggi. Namun dengan kondisi saat ini, banyak pihak yang takut konsentrasi siswa akan turun, apalagi mereka merupakan siswa yang baru berkembang dan sulit beradaptasi.
Salah satu contohnya siswa SD 025, pembangunan harusnya tuntas pada tahun 2014 lalu, ternyata harus menunggu lagi, karena pengerjaan yang sudah diputuskan kontraknya, tak selesai dilaksanakan dan saat ini dalam proses Kejaksaan Negeri Rengat. Para siswa terpaksa menumpang di salah satu PDTA di Sekip Hilir, dimana sekolah tersebut setiap kelas hanya dibatasi kelambu.
Kondisi seperti ini tentunya tidak nyaman. Pengajaran yang diberikan guru akan menjadi perhatian bagi kelas disebelahnya, dan akan memecah konsentrasi murid. Anggota DPRD Inhu Arif Ramli, mengungkapkan, Disdik harus bisa mencari solusi tentang masalah ini dan salah satunya menggesa pembangunan SD tersebut, sehingga apa yang menjadi hak mereka mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak bisa dirasakan.
""Sampai kapan mereka harus berada di pengungsian itu, sebelumnya kontraktor sudah berjanji akan menyelesaikannya dalam lima bulan, namun kenyataan yang diterima berbeda, beruntung sebagian siswa di PDTA tersebut sudah bisa dipindahkan ke bekas kantor Tata Kota di kota Rengat yang sedikit lebih layak, itu pun baru sebagian, karena masih ada 4 kelas lagi yang masih berada di PDTA tersebut," tegasnya.
Ia berharap, pembangunan sekolah dapat dituntaskan segera, sehingga pada tahun ajaran baru nantinya sudah bisa ditempati.(eka)