RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Hari Pendididikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada Kamis, (2/5/2019) ini dapat digunakan sebagai momentum untuk melihat kembali dunia pendidikan di Indonesia.
Dilansir dari CNN Indonesia, Bank Dunia (World Bank) menyebut bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah, meski perluasan akses pendidikan untuk masyarakat dianggap sudah meningkat cukup signifikan. Beberapa masalah di dunia pendidikan kerap dijumpai dalam waktu belakangan seperti problematika guru honorer, fasilitas sekolah yang kurang memadai, hingga akses yang minim bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
Untuk itu bersempena memperingati Hardiknas, Kamis (2/5/2019), sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau (Unri), mendatangi Kantor Gubernur Riau untuk melayangkan tiga tuntutan mahasiswa FKIP.
Plt Gubernur Mahasiswa BEM FKIP, Amri Suryanto didampingi Sekretaris Umum BEM FKIP Jamaluddin serta Kepala Dinas Sosial dan Politik, Roberto Edo menemui Gubernur Riau Syamsuar usai pelaksanaan upacara Hardiknas di halaman Kantor Gubernur Riau.
Dalam kunjungannya, rombongan disambut langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar, Sekretaris Daerah Riau Ahmad Hijazi, dan Kepala Dinas Pendidikan Riau, Rudianto.
Amri menyampaikan, kedatangannya sebagai perpanjangan lidah atas aspirasi mahasiswa FKIP terkait harapannya tentang dunia pendidikan di Riau.
"Ini adalah tiga tuntutan dan surat cinta kami dari mahasiswa FKIP Unri untuk memastikan pembangunan dan kesejahteraan pendidikan di Riau dapat terealisasi, baik tentang problematika guru ataupun fasilitas pendidikan yang masih minim," beber Amri.
Gubri mengapresiasi kedatangan rombongan BEM FKIP dan berkata akan mengevaluasi dan menindaklanjuti tuntutan yang dilayangkan oleh BEM FKIP.
Tiga tuntutan mahasiswa yang dilayangkan oleh BEM FKIP kepada Gubri adalah sebagai berikut:
1. Menuntut Pemprov Riau untuk tetap menganggarkan bantuan beasiswa bagi mahasiswa (berprestasi dan kurang mampu).
2. Menuntut Pemprov Riau untuk membuka beasiswa SLTA bagi mahasiswa angkatan 2017, 2018, dan mahasiswa yang baru akan masuk.
3. Menuntut Pemprov Riau untuk terus menyelesaikan problematika guru honorer dan bangunan sekolah yang masih rusak di Riau.
Terkait beasiswa SLTA, Kadisdik Riau Rudianto menyampaikan, tuntutan tersebut akan segera direalisasikan.
"Pembukaan beasiswa SLTA insya Allah akan segera direalisasikan, namun terkait angkatan berapa yang akan mendaftar kami kembalikan lagi ke pihak Universitas," tutur Rudianto.