RIAUMANDIRI.CO, MERANTI - Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim bertindak sebagai Pembina Upacara peringatan hari Hari Otonomi Daerah Ke-XXIII dan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019 di Halaman Kantor Bupati, Kamis (2/6/2019).
Dalam kesempatan itu Wabup menekankan pentingnya menumbuhkan rasa jujur kepada anak didik dalam membentuk moral yang baik generasi penerus bangsa.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Meranti H. Said Hasyim memaparkan makna Hari Pendidikan Tahun 2019. Menurutnya makna pertama adalah mengucapkan rasa syukur kepada tuhan karena sampai hari ini khususnya para guru tetap bisa berjuang menjadi pahlawan pendidikan. Makna kedua adalah sebagai introspeksi diri terkait kondisi pendidikan Meranti apakah sudah mampu mengikuti perkembangan atau tertinggal.
Fakta saat ini disampaikan Wakil Bupati, kondisi pendidikan Meranti sudah mulai membaik namun masih banyak yang harus dievaluasi apakah pendidikan Meranti sudah sesuai dengan perkembangan, bagaimana sebaran guru, kondisi lokal dan fasilitas pendidikan, serta prestasi siswa.
Dan satu hal yang ditekankan Wakil Bupati agar negeri ini maju adalah menanamkan jiwa kejujuran kepada peserta didik, Menurutnya prestasi jangan diabaikan namun yang paling penting adalah kejujuran.
"Prestasi pendidikan bukan saja dengan angka yang terpenting bagaimana guru mampu menanamkan jiwa dan moral yang baik kepada peserta didik terutama jiwa kejujuran. Guru sebagai ujung tombak pendidikan harus bisa memberikan contoh yang baik kepada murid," jelas Wabup.
Ditambah lagi, dengan lebih banyaknya waktu anak anak disekolah berinteaksi dengan guru.
Untuk itu di hadapan ratusan guru peserta upacara, Wabup menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru yang telah menunjukan dedikasi yang tunggi terhadap dunia pendidikan di Meranti.
Pada kesempatan itu Wabup juga menyinggung perihal isu adanya oknum guru sekolah yang membocorkan soal UN,. Menurut Wabup hal ini sangat salah, karena dengan membocorkan soal secara tidak langsung telah mendidik siswa memiliki mental tidak jujur. Untuk masalah ini Wabup minta Dinas pendidikan untuk mengawasi.
"Jangan sampai siswa atau sekolah memiliki ranking yang bagus tapi bermental buruk, intinya adalah kejujuran," ucap Wabup.
Selanjutnya, menyikapi biaya perpisahan sekolah yang disebut-sebut membebani wali murid, Wabup mengingatkan acara perpisahan yang digelar sekolah sah saja namun jangan terlaku membebani wali murid karena tidak semuanya berkemampuan.
Terakhir Wakil Bupati mengucapkan apresiasi yang tinggi kepada para guru yang telah menorehkan prestasi membanggakan seperti saat ini dengan mengarang buku melalui program satu guru satu buku.
"Ini bukti nyata bahwa sesungguhnya SDM guru di Meranti sangat membanggakan," ucap Wabup.
Menurutnya lagi, buku merupakan petinggal yang baik kepada para murid melebihi harta.
"Harta ditinggalkan akan habis tapi buku ditinggalkan bisa bertahan hingga akhir zaman," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam Upacara kali ini Pemkab. Meranti menyerahkan piagam kepada 38 orang guru yang telah berhasil mengarang buku, karangan para guru di Meranti ini juga didaftarkan pada Media Center Guru Kementrian Pendidikan RI.
Yang cukup membanggakan keberhasilan seorang siswa SD bernama Maratus Saoleha Murid Kelas 5 SD 5 Desa Bagan Melibur Kec. Merbau dengan judul buku 'Princes Perdamaian'.
Terakhir, menyikapi Hari Otonomi Daerah kali ini Wabup berharap tercipta kualitas SDM Indonesia yang lebih baik yang mampu menjadi penyelenggaraan Otonomi Daerah yang Kreatif dan Inovatif.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti H. Yulian Norwis, Kasat SDM Polres Meranti Kompol Areng, Kepala Kemenag Meranti Darwison, Ketua MUI Meranti H. Mustafa, Asisten I Sekdakab. Meranti Syamsuddin, Asisten III Sekda Meranti Drs. H. Rosdaner, Staf Ahl Bupati dan Jajaran Pejabat Eselon II, Kabag Humas dan Protokol Meranti Hery Saputra SH dan Pejabat Eselon III lainnya.