RIAUMANDIRI.CO, SIAK - Bupati Siak Alfedri, dijadwalkan akan menjadi pembicara pada pertemuan tahunan Tropical Forest Alliance (TFA) pada 6-9 Mei mendatang di Kota Bogota, Kolombia.
Pertemuan Aliansi Negara Hutan Tropis Dunia yang digelar bulan depan itu, akan dilaksanakan dengan tema A Forest Positive Future: Accelerating the Decade of Delivery dan akan dihadiri para pemimpin global dan regional dari pemerintah, bisnis dan masyarakat sipil untuk mempercepat upaya pengurangan yang didorong oleh komoditas penggundulan hutan.
Kabar tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra L. Budhi Yuwono di Siak Sri Indrapura, Selasa (16/4/2019). Kata dia, Bupati Siak akan berbicara mewakili kepala daerah Indonesia dan Negara lainnya se-Asia Tenggara tentang Program Siak Hijau sebagai komitmen Pemerintah Daerah bersama stakeholder di Kabupaten Siak terhadap upaya pelestarian lingkungan.
“Terpilihnya pak Bupati menjadi pembicara di forum internasional tersebut adalah kehormatan untuk Siak Riau dan Indonesia. Beliau di Bogota-Kolombia nantinya akan berbicara bagaimana pola manajemen Program Siak Hijau dari hulu kehilir, kolaborasi pemerintah daerah dan multi pihak dalam upaya pelestarian lingkungan dan pemulihan ekosisten gambut,” kata Budhi.
Budhi juga menyebut Pemkab Siak dibantu lintas NGO yang tergabung dalam “Sodagho Siak” saat ini, telah menyusun roadmap Siak Hijau sebagai landasan penetapan kebijakan pemerintah dibidang lingkungan hidup, disamping sejumlah regulasi daerah berbasis nilai-nilai pelestarian lingkungan hidup.
Hal tersebut kata dia menjadi beberapa pertimbangan Pemerintah Kabupaten Siak diundang menjadi pembicara oleh Negara Kolombia dan Tropical Forest Alliance (TFA) sebagai pelaksana.
“Bapak Bupati dalam forum tersebut juga akan mendedahkan bagaimana kebijakan pemulihan gambut dan pencegahan karhutla, pemanfaatan pengelolaan hutan sebagai sumber ekonomi dan pariwisata, hingga upaya fasilitasi redistribusi lahan eks HGU lewat pengembangan TORA dengan budidaya tanaman ramah gambut oleh Pemkab Siak,” jelasnya.
Forum lingkungan hidup internasional yang digelar dua hari tersebut, bertujuan mempercepat pendekatan yurisdiksi menuju berkelanjutan produksi komoditas. Panitia juga akan menampilkan kebijakan Pemerintah Kabupaten Siak serta keterlibatan Pemerintah Provinsi Riau, LKTL serta dengan mitra lain dalam upaya pelestarian lingkungan dan pemulihan lahan gambut.
Reporter: Darlis Sinatra