RIAUMANDIRI.CO, SELATPANJANG - Puluhan Guru dan Kepala Sekolah se-Kecamatan Tebing Tinggi melakukan penandatanganan pakta integritas Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam menjalankan proses belajar mengajar. Kegiatan yang juga dikemas dengan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan itu dipusatkan di Aula Kantor Bupati, Jumat (12/4/2019).
Hadir dan bertindak sebagai Nara Sumber Anggota Komisi XI DPR RI H. Jon Erizal, Camat Tebing Tinggi Helfandi, Kepala Dinas Pendidikan Meranti Drs. Nuriman, Srikandi Meranti Hj. Jahlelawati dan puluhan Guru/Kepala Sekolah Se-Kecamatan Tebing Tinggi.
Dalam sambutannya, Camat Tebing Tinggi Helfandi mengungkapkan, peran guru dalam memajukan dunia pendidikan sangat strategis. Untuk itu para guru dituntut memiliki kompetensi dan komitmen dalam memajukan dunia pendidikan khususnya di Kepulauan Meranti.
Ia berharap melalui penandatanganan Fakta Integritas yang dilakukan ini dapat mendorong para guru dan Kepala Sekolah dapat melaksanakan Tupoksinya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Meranti Drs. Nuriman yang mengingatkan agar guru khususnya Kepala Sekolah dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik terutama dalam penggunaan anggaran BOS.
"Jangan sampai Kepala Sekolah melakukan praktek kurupsi, kolusi dan nepotisme apalagi menyangkut penggunaan Dana BOS," ujar Nuriman.
Selanjutnya, mengulang instruksi dari Bupati Kepulauan Meranti beberapa waktu lalu, Nuriman mengingatkan kepada para Kepala Sekolah untuk tidak melakukan pengangkatan guru honorer karena dari pendataan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Msranti jumlahnya sudah lebih dari cukup.
"Jumlah guru kita saat ini sudah cukup banyak mencapai 500 orang, saya minta Kepala Sekolah tidak lagi melakukan pengangkatan guru Honorer," ujarnya lagi.
Kedepan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Meranti, pihaknya dikatakan Nuriman akan mengupayakan meningkatkan komptensi guru dan Kepala Sekolah salah satunya melalui berbagai pelatihan dan sosialisasi.
"Kita terus mendorong peningkatan Komptensi guru dan Kepala Sekolah salah satu upaya yang kita lakukan dengan melakukan pelatihan," ucapnya.
Terkait dengan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bagi para guru dan Kepala Sekolah dikatakan Kadis Pendidikan Nuriman, juga sangat penting apalagi posisi guru sebagai pendidik dapat langsung menularkan pengetahuan 4 Pilar Kebangsaan yang dulunya lebih dikenak dengan P4 kepada peserta didik.
"Kita harapkan nanti pengetahuan yang diperoleh dapat ditularkan kepada peserta didik dalam memperkokoh semangat kebangsaan, apalagi menjelang Pemilu yang sangat rawan terjadinya perpecahan," pungkas Nuriman.
Sementara itu Anggota Komisi XI DPR RI H. Jon Erizal dalam sosialisasi tersebut memaparkan pentingnya menjaga 4 pilar kebangsaan terutama kepada para guru agar dapat melakukan pendekatan edukatif kepada peserta didik generasi penerus bangsa agar terhindar dari tindak kriminal yang dilakukan generasi muda, misalnya tawuran, pencurian, dan perbuatan negatif lainnya.
Seperti diketahui 4 Pilar Kebangsaan merupakan tiang peyangga yang kokoh agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman tentram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam ancaman. 4 pilar tersebut meliputi 1.Pilar Pancasila, 2. Pilar UUD 1945, 3. Pilar Negara Kesatuan RI, dan 4. Pilar Bhineka Tunggal Ika.
"Dan lembaga pendidikan baik sekolah maupun keluarga menjadi faktor penentu bagi generasi muda. Sekolah dan orang tua harus dapat memberikan wadah yang baik bagi anak muda untuk menyalurkan ide dan kreatifitas mereka kepada hal-hal yang positif," jelas Jon Erizal.
Lebih jauh disampaikan Anggota Komisi XI yang membidangi masalah penganggaran itu mengatakan perlunya pemahaman 4 Pilar Kebangsaan oleh semua lapisan masyarakat Indonesia khususnya para guru yang menjadi ujung tombak peningkatan kualitas SDM sehingga apa yang didapat bisa diteruskan ke peserta didik.
"Semoga pemahaman 4 Pilar kebangsaan ini dat diteruskan ke anak didik yang disinkronkan dengan kondisi daerah kita agar makna 4 pilar ini bisa diresapi dan diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat," papar H. Jon Erizal.