Jakarta (HR)-Mohammed al-Rashed yang digunakan oleh pemerintah Kanada sebagai informan, untuk mengetahui aktivitas ISIS, mengaku telah membantu banyak warga asing untuk menyusup ke Suriah.
Dikutip dalam laporan Daily Sabah, Senin (16/3), Rashed mengaku telah membantu beberapa warga negara Indonesia (WNI), Afrika, Australia, Nigeria dan Inggris.
Rashed ditangkap pada 28 Februari 2015 oleh keamanan Turki, bersama dengan banyak dokumen dan informasi di laptopnya. Rashed melakukan kontak dengan para pejabat Kanada pada 2013, saat mencari suaka.
Pejabat Kanada meminta informasi tentang ISIS, untuk ditukar dengan kewarganegaraan. "Saya menyerahkan informasi itu pada kedutaan besar Kanada di Yordania," kata Rashed.
Dia mengirimkan informasi paspor dan berbagai keterangan lain, tentang militan asing yang bergabung dengan ISIS. Selain tiga gadis Inggris, ada setidaknya 12 orang lain yang dibantunya menyusup ke Suriah.
Tugas Rashed adalah mempelajari, jalur-jalur yang digunakan oleh para militan asing untuk bergabung dengan ISIS, lalu mengirimkan informasi itu pada pemerintah Kanada. (viv/ivi)