RIAUMANDIRI.CO, SOLO - Calon Wakil Presiden 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengeluhkan susahnya mengurus perizinan untuk menyelenggarakan kampanye. Hal itu ia rasakan sejak tujuh bulan lalu.
Hal tersebut dia sampaikan menanggapi acara bedah buku 'Prabowo-Sandi di Mata Milenial: Telaah Pemikiran dan Perjuangan Prabowo-Sandi Menuju Indonesia Adil Makmur'. Acara di Surabaya itu dibubarkan kepolisian dengan alasan tidak memiliki izin.
"Memang perizinan ini memang salah satu yang menjadi kendala. Seperti di sini, mengurus perizinan acara ini saja susah," kata Sandi usai kampanye di GOR Sritex Arena Solo, Sabtu (6/4/2019).
"Teman milenial yang ingin mengadakan acara politik saat ini harus mendapatkan perizinan yang resmi. Dan kadang-kadang mengalami dinamika, apalagi yang dilaksanakan oleh challenger atau nonpetahana," ujar Sandi.
Mengenai bedah buku di Surabaya, Sandi menilai acara itu hanya membedah sisi ekonomi yang ditawarkan Prabowo-Sandi. Meski demikian, Sandi menyebut acara itu boleh dihadiri pendukung paslon 01.
"Teman 01 pun boleh datang, atau bisa mengadakan bedah buku sendiri. Kegiatan seperti ini yang seharusnya diberikan ruang oleh aparat dan instansi," ujarnya.
Sandi juga berpesan kepada para pendukungnya agar tetap semangat meskipun menghadapi kesulitan. Yakin hasil kerja keras mereka akan mendapatkan hasil maksimal.
"Saya bilang ke temen-temen jangan cengeng. Ini sudah risiko kita, tujuh bulan dibeginikan. Tapi buktinya teman-teman berhasil menyelenggarakan acara ini," tutupnya.