RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Sampai saat ini, pembangunan Pasar Higienis di Jalan Teratai, Kota Pekanbaru masih sepi dari para pedagang. Meskipun sudah direnovasi, hal ini ternyata tidak membuat para pedagang betah menempati gedung bekas bangunan SDN 019 Pekanbaru tersebut.
Meski telah menelan APBD sebesar Rp 2,7 miliar untuk pembangunan dan renovasi, nyatanya bangunan itu tidak difungsikan sebagai layaknya pasar. Para pedagang masih bertahan berjualan di jalanan dan enggan masuk dengan bermacam alasan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustirian (DPP) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, pihaknya sudah menjalankan apa yang menjadi tugas instansinya. Secara konstitusional, kata dia, pihaknya sudah menyiapkan seluruh yang diperlukan pedagang.
“Saya pikir di jalan Teratai dari dulu masalah ketertiban umum. Yang tertutup kan bukan pasar, fungsi pasar kan masih berjalan. Sekarang pindah dia dari pasar ke jalan. Karena apa? Karena di jalan dibiarin,” katanya.
Untuk itu, Ingot mengimbau agar masing-masing pemangku kepentingan tersebut melaksanakan arahan Walikota Pekanbaru, Firdaus yang sebelumnya meminta agar bekerja secara super tim.
“Sesuai arahan Pak Walikota, kita harus bekerja dengan super tim, tidak ada perintah-perintah, apa yang menjadi tugas kita ya kita laksanakan,” tegasnya.
Dilanjutkannya, pihaknya telah berulang kali melakukan upaya persuasif agar para pedagang yang masih berjualan di pinggir jalan masuk ke Pasar Higienis. Namun tidak mendapatkan respon, dan alasan pedagang sejak awal adalah karena mereka justru rugi ketika berjualan di dalam pasar, akibat pembeli lebih memilih berbelanja di luar pasar.
“Kalau Surat Edaran itu sudah berulang kali kita berikan kepada pedagang, upaya persuasif kita agar mereka masuk pasar sudah lebih dari cukup. Tetapi pedagang inikan merasa rugi, ketika mereka jualan di pasar, tetapi masih ada pedagang yang tetap di luar, pembeli juga lebih memilih belanja di luar jadinya,” pungkasnya.