RIAUMANDIRI.CO, BAGANSIAPIAPI - Syahrul Ramadhan (19) pelajar SMA Negeri 2 Bangko, Rokan Hilir, Riau, lulus SNMPTN di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI). Meski keterbatasan ekonomi, namun tekadnya bulat untuk menjadi seorang dokter.
Hal itu dikatakan Syahrul, Sabtu (23/3/2019) di Bagansiapiapi. Selain prestasi untuk diri sendiri, keluarga dan sekolah, tentu saja hal ini ikut mengharumkan nama Kabupaten Rokan Hilir.
"Awalnya saya tak menyangka, tapi setelah pengumuman, saya cek Alhamdulillah nama saya keluar dan saya lulus," kata Syahrul.
Remaja kelahiran Bagansiapiapi, 11 Desember 2000 tersebut tinggal bersama kedua orang tuanya di Jalan Pelabuhan Hulu Nomor 47, RT.007, RW.003 Kelurahan Bagan Hulu, Kecamatan Bangko.
Syahrul merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara dari pasangan Azman dan Neni Marlina. Meski sang ayah hanya seorang tukang las namun semangat dan motivasi orangtuanya sangat besar dalam mendukung pendidikan anak-anaknya.
Syahrul menjelaskan, motivasi dirinya untuk ikut SNMPTN adalah untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi dengan mengandalkan nilai rapor yang telah diraih selama 3 tahun.
"Sebelum memilih di Universitas Indonesia, dulu waktu pertama kali saya memilih Pendidikan Kedokteran di Universitas Riau sebagai pilihan pertama dan di pilihan kedua di Malikulsaleh waktu itu saya sempat ingin menfinalisasikan pilihan saya," jelas Syahrul.
Akan tetapi sorenya ia mendapatkan motivasi dari saudara saya untuk menyuruh dirinya agar kuliah di luar Riau dan akhirnya memilih Universitas Indonesia dan memilih jurusan kedokteran.
Ia bercerita awalnya dapat informasi yang beredar bahwa penerimaan Kedokteran di UI harus nilai rata-ratanya di atas 90. Berhubungan nilai Syahrul dari semester 1 sampai semester 5 semuanya di atas 90 dan meningkat dari tahun ke tahun. Maka dari itu memberanikan diri untuk mengambil UI jurusan kedokteran dan langsung memutuskan pilihannya dan menggantikan kedokteran UR pilihan pertama menjadi kedokteran di UI.
"Hari demi hari saya menunggu pengumuman dan rasa kekhawatiran saya juga mulai memuncak. Tibalah waktu pengumuman SNMPTN, yaitu tanggal 22 Maret 2019 jam 13.00," kata Syahrul bercerita.
Saat detik-detik pengumuman akan dibuka ia mengaku pasrah kepada Allah atas pilihannya dan awalnya tidak ingin melihat hasil kelulusan karena tidak yakin kalau dirinya lulus karena teman teman Syahrul banyak yang gagal.
"Tetapi saya memberanikan diri untuk melihat hasilnya dan saya sangat kaget kalau saya lulus di kedokteran Universitas Indonesia. Saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Allah dan berterimakasi kepada orang tua yang mendukung saya," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Namun tak sampai di situ saja, meski telah lulus ia khawatir nantinya tak sanggup meneruskan kuliah karena keterbatasan biaya yang dimiliki orangtuannya. Wajar saja mengingat biaya kedokteran yang mahal, sementara penghasilan orang tua hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Ia dan pihak keluarga berharap ada beasiswa dari Pemkab Rohil sehingga masa perkuliahannya nanti bisa berjalan lancar tanpa ada kendala. Bahkan para alumni mahasiswa Rohil juga siap mendukung upaya Syahrul mendapatkan beasiswa.
"Saya sangat memohon dengan pak Bupati H Suyatno bisa membantu saya, karena tekad saya bulat jika menjadi dokter saya akan mengabdikan diri di Rokan Hilir kampung saya dilahirkan dan dibesarkan," pintanya.
Reporter: Joni Saputra