BANGKINANG (HR)-Kementerian Pertanian menyatakan saat ini Indonesia mengalami krisis atau kekurangan tenaga penyuluh pertanian yang setiap tahun jumlahnya terus menurun, seiring berkurangnya lahan-lahan pertanian di berbagai wilayah kabupaten maupun provinsi. Namun Pemerintah Kabupaten Kampar, berinisiatif mencetak tenaga penyluh swakarsa, lewat berbagai program sinergi.
Demikian disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pertanian, Momon Resmono, kepada pers di Hotel Tiga Dara, Kubang Jaya, Siak Hulu, Kampar, Kamis (12/3) lalu. "Awalnya tercatat tenaga penyuluh di seluruh wilayah provinsi ada 60 ribu orang, namun saat ini merosot menjadi hanya tinggal 47 ribu orang," ujar Momon Resmono.
Dari 47 ribu tenaga penyuluh tersebut, lanjut dia, yang berstatus pegawai negeri sipil hanya sekitar 27 ribu orang dan tenaga harian lepas mencapai 20 ribu orang. Seperti diketahui, ungkap Resmono, seluruh penyuluh tersebut berada di berbagai tingkatan induk, namun yang benar-benar berada di kelompok petani seperti gabungan kelompok tani (Gapoktan) hanya 32 ribu orang.
Kondisi tersebut menurut dia sangat miris, karena saat ini jumlah desa di Indonesia ada sebanyak 80 ribu dengan potensi pertanian sebanyak 70 ribu desa. "Itu artinya, sekarang satu penyuluh menangani dua sampai empat desa dengan potensi pertanian baik. Di beberapa daerah bahkan lebih miris lagi, seperti di Serang, Banten, dimana penyuluh PNS hanya ada di tingkat kecamatan," katanya.
Namun seiring itu, dia mengharapkan seluruh Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) di tingkat wilayah provinsi melakukan upaya perekrutan penyuluh-penyuluh swakarsa, seperti yang dilakukan Kabupaten Kampar.
"Siasatnya adalah dengan melatih masyarakat agar mengerti dengan baik tentang pertanian dan kemudian menyebarkan mereka ke seluruh pedesaan untuk meningkatkan lahan pertanian sebagai upaya menuju swasembada pangan," katanya.
Pemerintah Kabupaten Kampar diera kepemimpinan Bupati Jefry Noer telah menjalankan berbagai program yang erat kaitannya dengan pertanian yang sejalan dengan pusat untuk ketahanan pangan. Pemkab Kampar, sebagaimana disampaikan Bupati Kampar H Jefry Noer telah melatih ribuan masyarakat untuk menjadi petani andal. Kegiatan itu terpusat di kawasan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu. Bahkan pelatihan dilaksanakan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.(adv/hms)